Angkernya Markas Damkar Kuningan, Mobil Tua Gerak Sendiri

Kisah Sang Penakluk Api

Angkernya Markas Damkar Kuningan, Mobil Tua Gerak Sendiri

Fathnur Rohman - detikJabar
Minggu, 09 Jul 2023 18:00 WIB
Markas Damkar Kuningan
Foto: Fathnur Rohman/detikJabar
Kuningan -

Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan adalah markas pasukan berseragam biru. Lokasinya berada di Jalan Jendral Sudirman Nomor 45 Awirarangan, Kuningan. Di sinilah mereka bersiaga, siap sedia membantu warga yang butuh pertolongan.

Setiap harinya, puluhan sampai ratusan telepon masuk ke kantor Damkar Kuningan. Biasanya panggilan itu merupakan aduan warga. Tak jarang, permintaan remeh temeh pun mereka layani mengingat hal itu telah menjadi tupoksi yang melekat pada profesinya.

Beruntung, apapun tugas berat yang dipikul bisa teratasi. Rasa lelah usai saban hari bertugas, dapat mereka lepaskan dengan sedikit beristirahat di markasnya. Ya, bangunan bercat biru itu sudah dianggap menjadi rumah kedua bagi pasukan biru. Tempat yang menyimpan berbagai kisah dari petugas penjinak si jago merah.

Tentunya pengalaman personel seragam biru kala bertugas selalu menarik untuk diikuti. Apalagi, peran vital mereka telah bergeser. Selain memadamkan api, urusan penyelamatan juga dijajalnya. Sering kali petugas Damkar Kuningan mengalami kejadian di luar nalar. Insiden berbau mistis dan tahayul kerap menimpa mereka. Bahkan ketika berada di markasnya sendiri.

"Ya mungkin dikatakan angker atau tidak, itu tergantung pembawaan kita. Tapi dari yang dirasakan anggota dan saya sendiri pernah mengalami," kata Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh Khadafi Mufti kepada detikJabar belum lama ini.

Peristiwa horor ini terjadi saat Khadafi baru pertama kali memimpin personel penjinak api. Tepatnya 2017 silam, dia mengaku menyaksikan momen janggal. Mobil merek Mercy keluaran 1982 yang terparkir di halaman Damkar Kuningan tiba-tiba bergerak sendiri.

Ketika itu kondisi mobil sedang di rem tangan. Meski tak ada orang di dalamnya, entah kenapa kendaraan tersebut dapat melaju beberapa meter dari titik awal parkiran. Merasakan demikian, Khadafi dibuat merinding. Apalagi selang beberapa menit suara sirine pada mobil ini menyala dengan sendirinya.

"Tahun 2017, tepatnya lima bulan saat pertama kali masuk. Bulan April, jam 11 siang. Tiba-tiba mobil yang Mercy, weaver itu hidup sendiri. Kita lagi ngeriung di situ. Kita enggak sadar. Mulai terasa saat lampu tiba-tiba nyala-mati. Sirine pun berbunyi. Mobil itu jalan ke depan. Padahal sedang di rem tangan," ujar Khadafi.

Sembari mengingat peristiwa pastinya, Khadafi menyebut kejadian itu menjadi pengalaman yang sulit dilupakan. "Kita cek, mobil itu maju ke depan sekitar empat meter. Padahal kita ganjel juga. Lumayan kaget juga," tuturnya.

Tak sekali saja Khadafi mengalami pengalaman horor di markasnya. Bisa dibilang insiden semacam ini terus berulang. Pernah dalam suatu momen, dia mendapati kunci kendaraan berpindah tempat sampai kamera CCTV yang mati total.

"Sempat juga waktu kita menyimpan kunci. Biasanya kendaraan berjejer di regu piket. Kunci itu hilang semua. Tiba-tiba ada di loker anggota. Setelah mengevakuasi korban yang masuk dalam sumur, kita pulang ke kantor. CCTV pernah ngeblank. Lampu mati semua. Padahal bangunan sekitar lampunya menyala," ungkap Khadafi.

Bagi Khadafi peristiwa mistis itu kini hanya sebatas kenangan belaka. Sebab, kondisi kantor Damkar Kuningan sudah bertransformasi menjadi markas yang nyaman untuk anggotanya. Segala fasilitas dan sarana penunjang telah disediakan, sehingga anak buahnya dapat bekerja sebaik mungkin guna melayani permintaan masyarakat.

Selain itu, Khadafi juga mewajibkan anggotanya rutin mengadakan pengajian. Di samping meminimalisir peristiwa horor, aktivitas semacam ini setidaknya bisa menjadi suntikan spiritual agar pasukan berseragam biru selalu siap menghadapi apapun.

"Kami wajibkan anggota dalam satu minggu, ketika ketemu Kamis malam Jumat, harus yasinan. Malamnya lanjut wirid. Terserah mau baca apa, tapi harus ada batasan. Ini lho yang harus diamalkan. Kalau malam Jumat Kliwon, kita tugaskan anggota untuk memandikan kendaraan. Kita pegang syariat, karena dari dulu juga founding father kita menerapkan pola itu. Untuk lebih tertib secara adat, tradisi dan aturan," ungkapnya.

Sama halnya dengan Khadafi, Petugas Regu 3 Damkar Kuningan, Gugum Gumelar memiliki cerita menarik saat bertugas di lapangan. Untuk yang menjurus pada insiden horor, dia mengaku mengalaminya juga.

Saat berjibaku menjinakkan si jago merah yang melalap kandang ayam di Kabupaten Kuningan, Gumelar pernah melihat sesosok makhluk halus. Pandangannya kala itu kosong sampai-sampai membuat fokusnya buyar.

"Entah nyata atau tidak, kondisinya saya sedang memadamkan api. Di sebelah timur itu terdapat bangunan kosong dekat pohon kapuk. Saya tiba-tiba terhipnotis, kaget melihat sosok dengan gigi taring. Saya diam saja," tutur Gumelar.

Untungnya, Gumelar mendapatkan kembali fokusnya karena disadarkan oleh Khadafi. Setelah itu, dia diperintahkan beristirahat sejenak untuk memulihkan kondisi psikisnya.

Terlepas dari hal tersebut, pria yang sudah 15 tahun menjadi pasukan berseragam itu mengaku jika profesinya bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, risiko cedera, kehilangan nyawa sampai mengalami peristiwa mistis harus dialaminya.

Dari berbagai pengalaman yang didapatkan, Gumelar belajar bila mengemban tugas sebagai petugas Damkar Kuningan harus dibekali niat mengabdi yang sungguh-sungguh. Karena saat masyarakat terbantu, disitulah dia merasakan kepuasan batik di titik tertingginya.

"Kami di lapangan kalau dibilang bohong, kenyataannya memang terjadi seperti itu. Saya merasakannya sendiri. Seperti itulah suka duka menjadi petugas damkar," ucap dia.

(sud/sud)


Hide Ads