Ribuan warga riuh memadati lokasi digelarnya perayaan Hari Nelayan ke 26 di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi Rabu (5/7/2023) siang.
Perayaan tahunan yang digelar oleh seluruh lapisan masyarakat itu berlangsung meriah, warga tumpah ruah di area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pajagan. Pantauan di lokasi, warga berkerumun mulai dari halaman Kecamatan Cisolok untuk mengikuti iring-iringan karnaval.
Sejumlah kreasi nelayan dilamerkan dan dibawa dalam iring-iringan mulai dari miniatur perahu, purwarupa jenis-jenis ikan, dongdang yang berisi berbagai sesaji berisi aneka ragam kue dan hasil pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini Alhamdulillah sangat sangat meriah. Bahkan jalanan sempat tersendat karena banyaknya peserta karnaval juga masyarakat yang ingin menyaksikan," ujar Doni, warga Cisolok.
Di sela-sela kemeriahan itu tergores mimpi nelayan soal dibangunnya dermaga. Keinginan untuk memiliki dermaga tambat nelayan belum juga datang menghampiri. Padahal sudah bertahun-tahun warga nelayan di wilayah tersebut memimpikan terbangunnya dermaga yang layak sebagai sarana penunjang aktivitas mereka.
"Pembangunan dermaga, karena memang bisa dilihat keberadaannya belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan. Pada saat ini, itu yang menjadi keluh kesah mereka karena ketika ada pembangunan dermaga tujuannya memang untuk mensejahterakan nelayan," kata Kades Cikahuripan, Heri Suryana yang juga akrab disapa Jaro Midun, kepada awak media.
![]() |
Keberadaan dermaga itu dikatakan Jaro Midun, digunakan untuk tempat pendaratan perahu nelayan agar aman dan nyaman dari gangguan gelombang. Bangunan break water di kawasan itu memang sudah dibangun, namun kondisinya malah memperparah lokasi tambat nelayan.
"Sudah dibangun, dengan anggaran yang miliaran ternyata ini menjadi masalah bagi masyarakat nelayan, bahkan beberapa waktu lalu hampir ada korban karena perahu nelayan tidak bisa mendarat karena ombak besar. Bangunan yang ada sekarang itu mungkin kurang kajian sehingga pada saat ini malah tidak terpakai," ujarnya.
"Kalau memang bangunan yang ada ini terkaji dengan benar atau pembangunan dermaga ini dari awal baik, saya yakin ini bisa dimanfaatkan. Tapi kenyataannya saat ini mangkrak, berarti semua dari perencanaan hingga pelaksanaan tidak sesuai," sambungnya.
![]() |
Sementara itu, Nandang perwakilan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DPC Kabupaten Sukabumi membenarkan soal harapan masyarakat nelayan Cisolok soal keberadaan dermaga.
"Sebetulnya kita sudah berjuang sangat lama bahkan kita sudah pernah terjun langsung untuk membantu masyarakat nelayan yang khusus ada di Cisolok tentang pembangunan dermaga. Beberapa tahun ke belakang bahkan sempat datang utusan Pak Presiden ke sini dan kami dari HNSI juga sempat hadir mendampingi," kata Nandang.
Catatan detikJabar, utusan presiden dimaksud Nandang adalah Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman. Luhut melakukan kunjungan kerja ke Kampung Nelayan Cikahuripan, pada 19 Maret 2019 silam.
"Beliau pernah menjanjikan untuk sesegera mungkin membangun dermaga yang ada Cisolok ini tapi kenyataanya, perjuangan kami sampai saat ini harus berlanjut artinya kami menjadi kepanjangan tangan dan penyambung lidah aspirasi nelayan Cisolok dan ini harus kami perjuangkan kembali sampai akhirnya pembangunan tersebut bisa di realisasi," kata Nandang.
(sya/yum)