Tim pemadam kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya belum memiliki kantor yang representatif. Selama ini tim Damkar terpaksa ngantor di kolam ikan Depo Perikanan, Jalan Letnan Harun, Kota Tasikmalaya.
Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan masalah besar dari situasi itu adalah keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkot Tasikmalaya.
Namun Cheka mengaku akan segera diskusi dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) untuk membahas masalah itu. "Nanti kita diskusi dengan TAPD, apakah memungkinkan disiapkan tempat khusus untuk teman-teman Damkar," kata Cheka, Rabu (5/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cheka menjelaskan kondisi anggaran yang morat-marit membuat banyak kebutuhan penting tertunda hingga memicu kekecewaan.
"Tentu tidak bisa memuaskan semua pihak, tapi dengan segala keterbatasan kita harus tetap bergerak. Kan tidak mungkin juga, hanya karena tak ada kantor, kita tak bekerja," kata Cheka.
Cheka mengaku sepakat bahwa kebutuhan kantor dan sarana prasarana Damkar adalah hal penting dan layak menjadi prioritas. Pelayanan Damkar termasuk urusan wajib dan bagian dari fasilitas pelayanan dasar untuk masyarakat. "Memang penting, itu urusan wajib dan pelayanan dasar, itu ada SPM-nya (standar pelayanan minimum)," kata Cheka.
Cheka mengatakan kondisi defisit anggaran belakangan ini terjadi di banyak daerah. Situasi kebutuhan lebih besar dari ketersediaan anggaran, membuat Pemda mesti memilah kebutuhan-kebutuhan yang semuanya prioritas.
"Semua pasti merasa penting, kita lakukan dulu yang paling penting. Kalau anggaran ada, semua yang prioritas kita dahulukan. Tapi kondisinya defisit, itu tak hanya kita. Makanya kita harus tingkatkan pendapatan," kata Cheka.
Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan dia sudah memerintahkan Bappelitbangda untuk melakukan kajian rencana pembangunan markas Damkar. "Kemarin kami langsung meminta ke Bappelitbangda untuk dikaji. Alternatifnya seperti apa. Dibuat dulu perencanaannya," kata Ivan.
Ivan menjelaskan karena berada di bawah BPBD, awalnya Damkar ditempatkan di kantor BPBD Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Namun karena kurang representatif, akhirnya dipindahkan ke bangunan eks Terminal Bus Cilembang.
"Di Kawalu (kantor BPBD) kurang representatif. Lahan parkir sempit, lokasi kurang strategis dan sumber air sulit akhirnya dipindah sementara ke terminal Cilembang. Nah kemudian karena terminal Cilembang mau dipakai oleh Pemkab akhirnya pindah sementara ke Depo Perikanan," papar Ivan.
Alasan ditempatkan sementara ke Depo Ikan karena sumber air melimpah dan lokasinya strategis, berada di tengah kota sehingga daya jangkau lebih strategis.
"Poinnya kami sepakat bahwa kantor Damkar penting. Kami paham perkembangan Kota Tasikmalaya yang pesat, investasi tumbuh membuat potensi kebakaran meningkat dan itu harus diantisipasi," kata Ivan.