Forum Pondok Pesantren di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat melarang puluhan ponpes dan santri ikut dalam barisan aksi di Al-Zaytun. Alasannya, selain polemik yang sudah ditangani juga lebih baik santri belajar dan mengaji.
"Forum Pondok Pesantren itu melarang pesantren yang ada di Indramayu ikut aksi pada tanggal 6 atau 7 di pesantren Al-Zaytun ya," kata Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Indramayu Azun Mauzun saat dihubungi detikJabar, Selasa (4/7/2023).
Bukan tanpa alasan, ketua forum yang juga pengasuh Ponpes Al-Qur'aniyah Kecamatan Krangkeng menjelaskan agar belajar para santri di 156 Ponpes yang ada di Indramayu tidak terganggu. Sebab, terkait masalah yang menyandung Ponpes Al-Zaytun itu sudah ditangani oleh pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena satu FPP tidak ingin mengganggu kegiatan santri di masing-masing pondok pesantren biar fokus ngaji fokus belajar jangan ikut urusan masalah ini," katanya.
Alasan lainnya kata Azun, Forum Pondok Pesantren menyatakan memberi dukungan penuh terhadap langkah kongkrit pemerintah dalam menangani masalah itu. Terlebih, baru ini, Panji Gumilang sudah memenuhi panggilan ke Bareskrim Polri.
"Itu langkah tepat berarti kami sangat mendukung program pemerintah yang cepat menangani Al-Zaytun," ungkapnya.
Diterangkan Azun bahwa saat ini baru sekitar 156 Pondok Pesantren yang tersebar di 31 Kecamatan di Kabupaten Indramayu ada dalam barisan Forum Pondok Pesantren atau FPP. Terutama Ponpes yang tercatat dalam Kementerian Agama.
Berbeda dengan Al-Zaytun, meski sudah ditawarkan. Pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang itu menolak bergabung dengan FPP.
"Ada 156 ponpes yang tergabung dalam forum dari 31 kecamatan dan itu yang terdaftar di Kementerian Agama. Yang tidak terdaftar hampir 50-an. Al-Zaytun dari awal sudah mau kami masukkan tapi tidak mau bergabung dengan kami," ujar Azun.
Di sisi lain, Azun juga memastikan bahwa santri di setiap Ponpes Indramayu tidak akan terlibat dalam barisan aksi. Meski beredar kabar, aksi itu merupakan aliansi dari santri.
"Jadi mereka yang mengatasnamakan aliansi santri, saya yakinkan dan nyatakan itu tidak termasuk pondok pesantren yang ada di Indramayu. Santri tetap belajar ya, santri tetap belajar, ngaji, tidak ikut aksi-aksian," kata Azun.
"Sudah, mereka nyatakan tidak ikut aksi. Fpp sendiri sudah wanti-wanti mereka tidak ikut turun, satu komando," pungkasnya.
(yum/yum)