Pemandangan berbeda terlihat di area lapangan Sespim Lemdiklat Polri Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Nampak deretan tanaman hijau di atas meja.
Tanaman berukuran tak terlalu besar dengan pot yang juga tak biasa, bentuknya seperti mangkok. Kian didekati, ternyata tanaman itu merupakan bonsai yang sedang dipamerkan.
Tak cuma satu, namun banyak. Ada puluhan tanaman bonsai dengan jenis yang bermacam-macam. Tanaman yang identik dengan negeri sakura itu memang cukup digandrungi di tanah air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita senang bisa turut memamerkan bonsai di sini. Ini salah satu terobosan baru untuk bisa mengenalkan bonsai buat masyarakat," ujar Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Bandung, Tedi Priatna, Rabu (28/6/2023).
Beragam jenis bonsai dipamerkan, dengan harga yang juga beragam. Namun paling mahal, yakni bonsai jenis Cemara Sinensis dengan harga berkisar Rp300 jutaan. Selain memiliki harga fantastis, jenis bonsai ini umurnya telah mencapai puluhan tahun.
"Jadi kita bawa 66 jenis, dari berbagai kolektor. Paling mahal itu ada yang jenisnya Cemara Sinensis dengan harga ratusan juta," tutur Tedi.
Sementara itu Yayat hidayat, Ketua Bidang Pameran Penjurian PPBI Pusat mengatakan kalau bonsai-bonsai yang dibawa kali ini kebanyakan yang sempat mengikuti kontes.
"Cuma memang hari ini nggak ada penjurian, jadi cuma eksebisi. Silakan dinikmati saja bentuk dan keindahan dari tanaman bonsai itu," ucap Yayat.
Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat yang belum begitu mengenal tanaman bonsai. Sehingga pamornya tenar di kalangan terbatas terutama para penggemar bonsai.
"Jadi bisa kita artikan kalau ini bentuk apresiasi untuk penggemar bonsai, biar tanaman bonsai semakin banyak penggemarnya," ucap Yayat.
Kasespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol Chryshnanda Dwilaksana mengatakan pameran bonsai yang digagas di Sespim Polri Lembang sebagai upaya menanamkan seni, budaya, dan mengembangkan pariwisata khususnya di Lembang.
![]() |
"Seni bonsai ini jadi salah satu keanekaragaman yang ada di Indonesia. Sangat bisa dikenalkan lagi bagi masyarakat, apalagi Lembang ini kan merupakan salah satu daerah tujuan wisata," kata Chryshnanda.
Para perwira siswa yang turut terlibat juga dibekali kesenian dan pendekatan budaya, terlebih mereka akan terjun ke masyarakat usai menjalani pendidikan dan menyampaikan hal positif.
"Saya berharap, seni bonsai akan berkembang, kita care kepada bumi ini, kita harus sadar bahwa bumi semakin tua. Care terhadap kebersihan, sampah, udara, air, pohon dan habitat yang ada," katanya.
(yum/yum)