Raup Ratusan Ribu Rupiah Per Hari dengan Resep Warisan Ibu

Serba-serbi Warga

Raup Ratusan Ribu Rupiah Per Hari dengan Resep Warisan Ibu

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Kamis, 29 Jun 2023 13:00 WIB
Nanda pemuda asal Garut menjajaki jajanan tradisional di Indramayu
Nanda pemuda asal Garut menjajaki jajanan tradisional di Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Bandung -

Siang itu, terdengar ramai deru kendaraan di sekitar perlintasan kereta api. Di antara lalu lalang kendaraan yang melintas di Jalan Siliwangi, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu terlihat gerobak kecil dengan hiasan warna-warni.

Seorang pemuda di balik gerobak itu terlihat sibuk melayani pembeli yang mulai berdatangan. Ialah Nanda (19) pemuda asal Garut yang sedang menjajaki kue basah tradisional.

Tekad Nanda menjajaki jajanan tradisional di Kota Mangga sudah dilakoni sejak 4 tahun lalu. Bersama kakaknya, ia memilih Wilayah Kecamatan Jatibarang untuk menjaring pencinta makanan tempo dulu. Tepatnya di sebelah Timur Palang Pintu Perlintasan KAI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi keluar dari SD terus langsung ikut jualan. Pengennya jualan ini (jajanan tradisional) sama kakak aja berdua," kata Nanda saat ditemui detikJabar, Rabu (28/9/2023).

Bukan tanpa sebab bagi Nanda memilih buka usaha. Salah satunya untuk membantu ekonomi keluarga.

ADVERTISEMENT

Ternyata, usaha yang kini jadi andalan Nanda sudah dilakukan oleh almarhum ibunya. Ketika itu, banyak kue basah tradisional yang dibuat oleh ibunya. Dari jajanan ondal-andil, klepon, ular-ularan, putri noong atau nagasari, lupis atau blencong sama getuk lindri, sama bubur pacar.

"Mamah dulunya jualan kayak gini di Garut," ungkap Nanda.

Nanda pemuda asal Garut menjajaki jajanan tradisional di IndramayuNanda pemuda asal Garut menjajaki jajanan tradisional di Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Keterampilan ibunda membuat aneka kue basah kini diwariskan oleh anak-anak bahkan suaminya. Meski saat ini Nanda mengaku masih ada cara membuat beberapa jenis kue yang belum bisa ia kuasai.

"Ini buat sendiri sama kakak. Saya belum semua bisa bikin terutama bikin ular ularan," ujarnya.

Bukan hanya Nanda dan kakaknya. Usaha itu bahkan dilakoni oleh beberapa saudara bahkan bapaknya.

"Kami 9 bersaudara tapi udah nyebar, ada juga yang di Jogja sama jualan kue ini. Kalau bapak jualan di Kadipaten," jelasnya.

Setiap harinya, Nanda hanya berjualan dari jam delapan pagi sampai jam dua sore. Tidak banyak porsi ia jual. Namun, omset yang didapat nya bisa mencapai Rp700 Ribu jika sedang ramai pembeli.

"Satu porsi hanya Rp5 Ribu. Kalau belum habis, saya dorong gerobak ke sekitar pasar untuk menarik pembeli," katanya.

(yum/yum)


Hide Ads