Pemprov Jabar Dorong Investasi Hijau Lewat West Java Energy Forum

Pemprov Jabar Dorong Investasi Hijau Lewat West Java Energy Forum

Inkana Putri - detikJabar
Selasa, 27 Jun 2023 17:50 WIB
Pemprov Jabar Dorong Investasi Hijau Lewat West Java Energy Forum
Foto: Dok. Pemprov Jabar
Jakarta -

Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong investasi hijau melalui gelaran West Java Energy Forum (WJEF) di Kota Bandung, Senin (26/6). Forum ini mengambil tema 'Unlocking Sustainable Financing for West Java Circular Economy Development'.

Dalam forum ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut Indonesia akan menjadi top of mind energi baru terbarukan (EBT) di dunia sejalan dengan melimpahnya cadangan sumber daya yang dimiliki, termasuk di Jawa Barat. Adapun saat ini Jabar sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di atas air terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas mencapai 145 MW.

Jabar juga memiliki Plastic Waste Recycling Plant atau waste to energy terbesar di Indonesia dengan kapasitas pengolahan sampah mencapai 24.000 ton per hari. Memiliki pabrik Electric Vehicle (EV) terbesar di Indonesia, Jabar juga mempunyai 12 proyek EBT yang membutuhkan investasi hingga pembiayaan hijau mencapai USD 82 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, 4 proyek berada di kawasan utara (dua proyek panas bumi dan dua proyek mikro hidro) serta 8 proyek EBT di kawasan selatan, baik energi panas bumi, surya, angin, dan air.

"Ini adalah gambaran masa depan energi hijau di Jabar. WJEF menjadi forum penting guna mencari cara yang inovatif dalam menjawab tantangan pembiayaan proyek hijau Jawa Barat guna mewujudkan Indonesia Net Zero Emission 2060," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2023).

ADVERTISEMENT

Dengan melimpahnya sumber daya ini, Ridwan Kamil berharap ada titik temu harga jual produksi EBT dari sektor swasta dengan PT. PLN. Sebab menurutnya, potensi ini akan sulit berkembang jika harga jual ke PLN masih di bawah harga produksinya.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jabar Ai Saadiah mengatakan potensi EBT sangat melimpah dengan perhitungan mencapai 170,4 gigawatt. Namun hingga saat ini, baru terhimpun potensi sebesar 0,6 gigawatt dari 24 proyek energi.

"Potensi investasi sekitar Rp 25,6 triliun. Ini adalah tantangan pendanaan investasinya sebab tidak mungkin semuanya menggunakan anggaran pemerintah," paparnya.

Ai menjelaskan WJEF menjadi salah satu upaya untuk mencari solusi atas berbagai persoalan dalam investasi EBT dan semakin menarik minat investasi EBT di Jabar.

Di sisi lain, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Erwin Gunawan Hutapea mengatakan Jabar saat ini berada pada posisi terdepan implementasi energi hijau. Namun dari sisi perbankan, Jabar masih memerlukan dukungan pembiayaan hijau bagi investor EBT.

Erwin mengatakan WJEF merupakan forum yang strategis sejalan dengan tindak lanjut KTT G20 dan Keketuaan ASEAN yang mendorong berbagai negara untuk mempercepat transisi energi serta terciptanya berbagai inovasi di bidang energi hijau. Hal ini dilakukan guna menekan emisi karbon global dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Jawa Barat memiliki banyak potensi energi baru terbarukan seperti cadangan panas bumi yang melimpah, potensi sumber daya energi tenaga surya, angin, air, dan listrik yang perlu untuk semakin dioptimalkan," jelas Erwin.

"Berbagai potensi energi baru terbarukan tersebut perlu untuk didukung dengan investasi dan pembiayaan hijau guna menciptakan bauran energi primer baru bagi Jawa Barat," pungkasnya.

(akd/ega)


Hide Ads