Riuh suara hewan ternak saling bersahutan saat mengunjungi Pasar Ternak Bojong Cideres, Kabupaten Majalengka. Para 'juragan' hewan ternak, tengah mengadu nasib menaruh berkah dari Hari Raya Idul Adha.
Di tengah riuh suara hewan ternak, terdengar nyaring bunyi rem motor bebek berderit kencang saat memarkirkannya di halaman pasar ternak tersebut. Seorang pria berbaju lusuh terlihat turun dari kendaraannya. Ia datang ke pasar ternak ini, untuk mencari hewan kurban.
Sambil menggendong tas berwarna hitam, pria tersebut mendatangi salah seorang 'juragan' hewan ternak, Muhammad Ibrohim. Pria yang berprofesi pedagang cilok keliling itu menanyakan kambing untuk dijadikan hewan kurban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai mendapat hewan kurban yang sesuai kriterianya, pria tersebut langsung mengeluarkan sejumlah uang koin yang dibungkus kantong plastik dari isi tas yang digendongnya itu. Uang koin yang dikeluarkannya itu, merupakan pecahan Rp500 dan Rp1.000.
Irfan Krisnayana, adalah nama pria tersebut. Ia merupakan warga Desa Heuleut, Kadipaten, Majalengka.
Kepada detikJabar, Irfan mengaku kerap menyisihkan hasil dagangannya untuk berkurban. Motivasi ibadah kurban itu, kata dia, muncul dari dukungan anaknya.
"Awalnya ada dukungan dari anak untuk kumpulin koin. Anak saya ingin kurban, saya kumpulin dari jualan cilok, sehari Rp10 ribu," kata Irfan, Selasa (27/6/2023).
Kendati menyisihkan Rp10 ribu per hari. Irfan berhasil mengumpulkan uang untuk membeli hewan kurban tersebut, kurang lebih selama 10 bulan.
Dari perjuangannya itu, Irfan berhasil mengumpulkan sejumlah uang koin dengan total Rp3 juta. Dari yang tersebut, Irfan akhirnya dapat membelikan seekor kambing dengan harga Rp 2,5 juta.
"Selama delapan bulan sampai 10 bulan (menyisihkan uang). Alhamdulillah uang koin mencapai hampir Rp3 jutaan. Alhamdulillah tahun ini bisa kurban buat anak saya," ujar dia.
"Alhamdulillah penjual hewan kurban bisa nerima uang koin dari hasil jualan cilok saya, itu uang koin beratnya ada sekitar 3 sampai 5 Kg, alhamdulillah bisa diterima," sambungnya.
Penjual hewan ternak, Muhammad Ibrohim mengaku tidak keberatan jika ada konsumen yang membeli hewan kurbannya itu dengan uang koin.
"Saya sebagai penjual ya nerima aja, apalagi dia pedagang kecil, sampai harus mengumpulkan uang hampir 10 bulanan katanya," ujar Ibrohim.
Disampaikan Ibrohim, konsumen yang membeli hewan ternak menggunakan pecahan uang koin merupakan pengalaman pertamanya. Ia mengaku ikut terharu atas perjuangan pedagang cilok tersebut.
"Ini yang pertama kali. Saya merasa kaget dan terharu juga, pedagang kecil bisa menyisihkan uang dari jualannya, bisa beli hewan kurban, saya ingin membantu juga dengan hasil yang segitu, bisa kasih hewan kurban yang bagus," kata dia.
(dir/dir)