Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban dan Teknik Merobohkan Sapi

Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban dan Teknik Merobohkan Sapi

Baban Gandapurnama - detikJabar
Selasa, 27 Jun 2023 14:00 WIB
Masjid Nurul Huda, Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Kamis (23/8/2018).
Ilustrasi penyembelihan hewan kurban. (Foto: Akrom Hazami/detikcom)
Bandung -

Momen Idul Adha 2023 tiba. Setiap tahunnya, umat Islam di Indonesia merayakan Idul Adha dengan melaksanakan penyembelihan sapi dan kambing atau domba.

Penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha merupakan bagian dari ibadah penting bagi umat Islam. Kementerian Agama (Kemenag) RI menegaskan tata cara penyembelihan hewan mesti memenuhi kaidah syariah Islam dan kesejahteraan hewan.

Dikutip detikJabar dari situs resmi Kemenag RI, menyembelih hewan artinya melenyapkan ruh binatang dengan cara memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat tajam. Hewan tidak disembelih hukumnya haram dimakan lantaran statusnya sama dengan bangkai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

Kemenag RI menguraikan tata cara penyembelihan hewan kurban. Sekadar diketahui, hewan kurban yang akan disembelih kondisinya harus sehat dan bebas dari cacat fisik. Hewan kurban itu harus berumur minimal satu tahun untuk kambing dan dua tahun untuk sapi.

Berikut urutan menyembelih hewan kurban:

ADVERTISEMENT

1. Binatang yang akan disembelih direbahkan, kemudian kakinya diikat, lalu dihadapkan ke sebelah rusuknya yang kiri agar mudah menyembelihnya
2. Menghadapkan diri ke arah kiblat, begitu pula binatang yang akan disembelih
3. Potonglah urat nadi dan kerongkongannya yang ada di kiri kanan leher, sampai putus agar lekas mati. Urat kerongkongan ialah saluran makanan. Kedua urat ini harus putus.
4. Saat menyembelih, membaca:

بِسْمِ اللهِ وَ اللهُ أَكْبَرُ

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah; Allah Maha Besar".

5. Bagi binatang yang lehernya agak panjang maka menyembelihnya di pangkal leher sebelah atas agar lekas mati.

6. Bagi binatang yang tidak dapat disembelih lehernya karena liar atau jatuh dalam lubang sehingga tidak dapat disembelih lehernya maka menyembelihnya dilakukan di mana saja dari badannya, asal kematiannya itu disebabkan oleh sembelihan bukan karena sebab lain, dengan tidak lupa menyebut nama Allah.

Rasulullah bersabda:

عَنْ رَافِعٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَنَدَى بَعِيْرٌ مِنْ إِبِلِ الْقَوْمِ وَلَمْ يَكُنْ مَعَهُمْ خَيْلٌ فَرَمَاهُ رَجُلٌ بِسَهُم فَحَسَبَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِهَذِهِ الْبَهَائِمُ أَوَابِدَ كَأَوَابِدِ الْوَحْشِ فَمَا فَعَلَ مِنْهَا هَذَا فَفَعَلُوْا بِهِ هَكَذَا (رواه الجماعة)

Artinya: "Dari Rafi berkata: kami pernah bersama-sama Rasulullah dalam suatu pekerjaan, lalu kami menemukan seekor unta kepunyaan salah satu kaum sedang berlari, sementara mereka tidak membawa kuda untuk mengejarnya maka dipanahlah oleh seorang laki-laki dengan anak panahnya, lalu unta itu mati. Nabi bersabda: "Sesungguhnya binatang itu bersifat binatang liar maka jika menemukan binatang yang semacam ini, lakukanlah seperti yang ini". (HR. Jamaah)

Dalam hadis lain dinyatakan:

عَنْ أَبِي الْعُشَرَاءِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ اَمَاتَكُوْنُ الزَّكَاةَ إِلا فِي الْحَلْقِ وَ اللَّيَّةِ؟ قَالَ: لَوْ

طعنت في فخدها لأجزاك (رواه الجماعة)

Artinya: "Dari Abu Usyara dari bapaknya berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Apakah tidak sah menyembelih selain dari kerongkongan dan di pangkal leher? Jawab beliau "Kalau engkau bacok di pahanya, niscaya cukuplah bagimu" (HR. Jamaah)

7. Setelah hewan atau binatang itu benar-benar mati, baru boleh dikuliti.

Teknik Merobohkan Sapi

Salah satu teknik merobohkan sapi yang selama ini dikenal masyarakat yakni metode Burley. Teknik tersebut ditemukan oleh Dr. Burley asal Georgia.

Sebagaimana dalam Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan (Vol. 2 No. 2 Tahun 2017) berjudul Teknik Handling dan Penyembelihan Hewan Qurban, merobohkan sapi dengan metode Burley lebih mudah diadopsi masyarakat dan membutuhkan alat yang sederhana. Jurnal yang ditulis oleh Aan Awaludin, Yudhi Ratna Nugraheni dan Suluh Nusantoro itu menjelaskan bahwa metode Burley mudah diterima dan dipraktikkan oleh panitia kurban dan juru sembelih.

Menurut penulis, merobohkan sapi dengan cara 'njigung' atau mengikat kaki sapi lalu ditarik sekuat tenaga hingga sapi ambruk itu kurang tepat. Sebab cara tersebut berisiko melukai sapi dan warga yang merobohkan sapi. Selain itu, memaksa merobohkan sapi juga melanggar prinsip kesejahteraan hewan atau animal welfare.

Berikut cara atau panduan merobohkan sapi dengan metode Burley seperti disampaikan dalam jurnal tersebut:

1. Siapkan tali tambang yang kuat dengan panjang sekitar 6 meter
2. Bagi sama panjang (tapi tidak dipotong)
3. Tali kemudian dililitkan dengan kedua ujung tali melalui leher bagian belakang sapi kemudian disilangkan di antara kaki depan (sternum)
4. Kedua ujung tali kemudian ditarik keatas dan disilangkan di punggung (usahakan pada titik keseimbangan ternak)
5. Kemudian kedua ujung tali ditarik ke bawah melalui selangkangan kiri dan kanan ternak (tali lurus jangan disilangkan), dan tarik perlahan-lahan ke belakang sampai ternak rebah atau roboh

Buku Saku Panduan Ibadah Kurban yang diterbitkan Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan juga teknik merobohkan sapi dengan metode Burley. Begini langkah-langkahnya:

1. Arahkan sapi ke selatan (kepala ke arah selatan dan ekor ke arah utara)
2. Ikatkan sapi pada tiang permanen (tali tidak terlalu panjang atau pendek)
3. Gunakan tambang sekitar 12 meter, bagi rata kanan dan kiri
4. Kalungkan di pangkal leher (tengkuk), silangkan di dada (kaki depan), silangkan di punggung, lewatkan selangkang kaki belakang. Tahan. Jangan langsung di tarik
5. Satu orang memegang kepala sapi dan dimiringkan ke arah kiri hewan sambil tali simpul Barley ditarik perlahan
6. Sapi akan roboh di sisi kiri tubuhnya dan bagian leher menghadap kiblat
7. Setelah sapi roboh dan tenang (tidak menendang) segera ikat bagian kakinya
8. Sapi siap disembelih di leher (jarak sekitar satu telapak tangan dari rahang)

Itulah teknik merobohkan sapi yang aman. Jadi, dengan mengikuti langkah-langkah yang diuraikan di atas, detikers dapat mengetahui cara tepat merobohkan sapi dalam momen Idul Adha.




(bbn/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads