Petaka Nasi Boks di Tasikmalaya

Round Up

Petaka Nasi Boks di Tasikmalaya

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 28 Jun 2023 08:30 WIB
ilustrasi nyeri perut
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Tasikmalaya -

Acara syukuran yang digelar oleh warga di Tasikmalaya berujung petaka. Sebab, nasi boks yang dibagikan dari acara syukuran itu membuat puluhan warga mengalami keracunan massal.

Peristiwa itu terjadi di Desa Cigadog, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya. Pada Senin (26/6) malam, seorang warga berinisial S (50) menggelar acara syukuran dalam rangka kesembuhan cucunya.

S kemudian membagikan nasi boks berisi nasi kuning lengkap dengan lauknya seperti orek tempe, suwir ayam serta irisan timun. Nasi boks itu dibagikan kepada sekitar kurang lebih 80 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai menyantap nasi boks itu, warga kemudian mengalami mual-mual, pusing, muntah hingga buang air dan selanjutnya di bawa ke rumah sakit dan juga puskesmas terdekat.

"Betul ada 51 orang warga yang diduga alami keracunan masal. Para korban sudah ditangani medis termasuk tiga diantaranya dibawa ke RSUD SMC untuk jalani perawatan medis," kata Iptu Dudung Supriatna, Kapolsek Leuwesari pada detikJabar, Selasa (27/6/23).

ADVERTISEMENT

"Salah seorang warga membagikan makanan berupa nasi kuning, suwir ayam, orek tempe, dan bonteng (timun) ke warga sekitar setelah acara syukuran Kesehatan cucunya, setelah itu beberapa jam kemudian ada keluhan warga yang sakit dan jumlahnya banyak," lanjutnya.

Polisi pun turun tangan untuk memintai keterangan saksi dan juga mengambil sampel makanan yang dikonsumsi puluhan warga tersebut.

Hingga Selasa siang, seorang balita berinisial ZP (3) diketahui masih dirawat di RSUD SMC Tasikmalaya. Balita ini mengalami dehidrasi hingga membutuhkan penanganan medis maksimal. Sementara warga lainnya mulai pulang ke rumahnya masing-masing.

"Korban yang dirawat ada balita alami dehidrasi ringan sampai sedang jadi membutuhkan perawatan lanjutan. Pasien lagi nunggu dapat ruangan," kata dr. Sudaryan, Kasi Pelayanan Medik RSUD SMC di kantornya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Leuwisari, Dindin Budiana menuturkan, setidaknya 80 orang warga yang menerima nasi kuning. Namun dari jumlah itu, hanya 51 orang yang mengalami gejala keracunan.

"Ada 80 yang makan tapi yang gejala 51 orang, tiga dibawa ke RS dan 48-nya dirawat di masjid kampung oleh petugas Pustu," ucap Dindin.




(bba/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads