Sepi Peminat, SMK Periwatas Tasikmalaya Gulung Tikar

Sepi Peminat, SMK Periwatas Tasikmalaya Gulung Tikar

Faizal Amiruddin - detikJabar
Selasa, 27 Jun 2023 16:17 WIB
SMK Periwatas Tasikamalaya.
SMK Periwatas Tasikamalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

SMK Periwatas Tasikmalaya akan tutup alias menghentikan operasional dan kegiatan belajar mengajar. Sekolah swasta ini juga tidak membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) di tahun ini.

Sekolah yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Lengkongsari, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya ini juga dikabarkan akan memindahkan siswa yang sekarang duduk di kelas XI dan XII.

Pantauan detikJabar, Selasa (27/6/2023) komplek sekolah ini tampak lengang. Tidak ada kegiatan penerimaan siswa baru seperti yang dijumpai di sekolah-sekolah lain. Bahkan gerbang sekolah tampak dikunci. Seorang petugas kebersihan mengatakan tak ada guru atau pihak sekolah yang ada di lokasi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala KCD Pendidikan Jawa Barat Wilayah XII Dedi Suryadin mengatakan, pihaknya belum menerima secara resmi permohonan penutupan SMK Periwatas. Namun Dedi mengatakan, pihaknya sudah menerima pengembalian guru ASN yang mengajar di sekolah tersebut.

"Kalau izin operasionalnya masih berlaku, pihak sekolah dan yayasan belum mengajukan secara resmi. Tapi pengembalian guru dan pemindahan murid memang sudah dilakukan," kata Dedi, Selasa (27/6/2023).

ADVERTISEMENT

Dedi menambahkan, sebanyak 5 guru ASN sudah dikembalikan ke KCD Pendidikan untuk ditempatkan di sekolah lain. Sementara 40 orang siswa sudah diproses pemindahannya ke SMK Mitra Batik.

"Siswanya sudah diproses untuk pindah ke SMK Mitra Batik, kemudian kami juga telah melakukan mediasi terkait proses pemindahan tersebut. Salah satu poinnya agar proses pemindahan berjalan tertib dan sesuai aturan," kata Dedi.

Pemindahan siswa, kata Dedi, hendaknya dilakukan dengan adil atau tidak merugikan anak didik. Hal ini menyangkut biaya serta hal-hal lainnya.

"Kami mediasi negosiasi antar lembaga, sehingga anak didik atau orang tua siswa tidak diberatkan dengan proses pemindahan ini," kata Dedi.

Meski kegiatan pendidikan di SMK Periwatas sudah nyaris karam, tapi Dedi berharap pihak yayasan atau sekolah bisa segera berbenah dan bisa bangkit kembali.

"Kami tentu mendorong agar bisa dipertahankan. Yayasan dan sekolah sebaiknya segera berbenah, agar bisa bangkit. Ada waktu satu tahun sebelum benar-benar dicabut izinnya," kata Dedi.

Dia memaklumi jika tantangan yang dihadapi sekolah swasta sekarang cukup berat. Minimnya siswa berimbas besar pada kondisi finansial sekolah untuk menutupi beban operasional.

Tak sedikit sekolah swasta mengalami kesulitan untuk mendapatkan siswa 20 orang saja dalam satu angkatan. Jumlah 20 siswa itu adalah jumlah minimal yang digariskan pemerintah bagi sekolah.

"Ya kami tahu bahwa tantangan sekolah swasta saat ini cukup berat, namun sebenarnya ada opsi lain sebelum ditutup yakni melakukan alih kelola," kata Dedi.

Dia mengaku, menyayangkan penutupan itu apalagi di wilayah sekitar lokasi SMK Periwatas tak ada sekolah sejenis. Pihaknya juga mengaku akan duduk bersama dengan pihak SMK Periwatas untuk mendiskusikan masalah ini.

"Padahal lokasinya bagus, apalagi untuk mendapatkan izin operasional SMK itu susah. Jadi kami tetap mendorong agar dipertahankan, walau pun pada akhirnya tentu saja itu tergantung pihak yayasan dan sekolah," kata Dedi.

Pengurus Harian Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Periwatas, Diana Sari Laksana membenarkan bahwa sekolah yang dinaungi yayasan itu akan ditutup. "Iya, sudah mau kami proses untuk ditutup," kata Diana kepada wartawan, Senin (26/6/2023).

Dia juga mengatakan siswa yang tengah menimba ilmu di SMK Periwatas sebanyak 40 orang, terdiri dari 28 siswa kelas XI dan 12 siswa kelas XII. "Saat ini totalnya hanya 40 siswa," ujarnya.

Terkait penyebab dia mengatakan dipicu oleh minimnya jumlah peserta didik yang berimbas pada kesehatan keuangan sekolah. "Sudah tidak rasional untuk berlanjut," kata Diana.

Opsi menutup operasional sekolah menurut dia menjadi pilihan terbaik di tengah kondisi sulit yang dihadapi. "Ini juga demi kebaikan semua, termasuk siswa," katanya.

Mengenai peluang di penerimaan siswa baru, pihaknya pesimistis bisa mendapat peserta didik dengan maksimal.

"Kami tidak mau spekulasi dan memilih sudahi saja, sekarang kan animonya banyak ke sekolah negeri," kata Diana.

(mso/mso)


Hide Ads