Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si. yang akrab dipanggil Prof Obi. terpilih sebagai rektor Universitas Islam Nusantara (Uninus) untuk periode 2023-2027.
Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional kelahiran Deli Serdang, Sumatera Utara ini memiliki beberapa beberapa tujuan yang ingin ia kembangkan untuk membawa kampusnya unggul di tahun 2024.
Mengawali kepemimpinannya di kampus yang kuat akan nilai keislamannya itu, Prof Obi membenahi kampus mulai dari meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi, peningkatan kualitas dari akreditasi, peringkat kampus, sampai pembangunan fasilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kualitas tenaga pendidik menjadi salah satu aspek yang membantu meningkatkan kualitas pengajaran, nantinya akan ditambahkan tenaga pendidik doktoral kepada fakultas yang saat ini kosong," ucap Prof Obi saat ditemui detikJabar di Uninus belum lama ini.
Prof Obi tegas kepada para akademisi di lingkungan kampus untuk ikut bergerak maju dan beradaptasi terhadap inovasi baru yang diterapkan demi kemajuan Uninus.
"Sekarang ada 9 Profesor yang masuk ke Uninus dan dalam waktu dekat Uninus akan menjadi kampus yang unggul dengan akreditasi yang baik tentunya," terangnya.
Nahkoda baru ini mengantarkan Uninus sebagai perguruan tinggi yang diperhitungkan di Bandung Raya, akreditasi fakultas dalam waktu yang relatif singkat bisa berubah menjadi baik juga dengan fasilitas yang lebih diperhatikan membuktikan kerja dan hasil yang nyata.
"Akreditasi beberapa fakultas sudah berubah tinggal sisanya dalam waktu dekat, selain fasilitas umum sekarang juga lebih diperhatikan untuk penyandang disabilitas dengan adanya beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti kamar mandi khusus nanti akan ada jalur akses khusus untuk di lingkungan kampus," tuturnya.
Selain itu Prof Obi juga menghimbau kepada seluruh Mahasiswa Uninus untuk meningkatkan publikasi jurnal internasional demi mencapai world class university. Hal ini merupakan inovasi untuk meningkatkan reputasi bertaraf internasional.
"Saya sudah empat kali dipanggil pak menteri dan bilang ke saya waktu masih jadi rektor di Universitas Widyatama 'tolonglah prof jangan lagi skripsi kalau skripsi enggak ada impact factor-nya kepada saintis kita kalau bisa semua tugas diganti kepada tugas yang lain misalnya jurnal karena itu ada impact factor-nya untuk meningkatkan IPM Indonesia di mata dunia," imbuhnya.
Nyatanya, Uninus mulai menginjak titik terang selama enam bulan terakhir. Kampus ini telah berhasil mempublikasikan 225 jurnal Internasional. Hal ini menjadi poin plus, mengingat salah satu kekurangan Indonesia adalah kurangnya publikasi jurnal Internasional sehingga ada ketertinggalan dari negara lain.
Maka, ia berharap dengan cara tugas akhir pembuatan jurnal, mahasiswa supaya bisa menyelesaikan pendidikannya dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
"Kalau belum lulus mahasiswa memiliki beban yang lebih terutama dari segi biaya, lama lulus di kampus juga tidak meningkatkan pedagogi kemampuan mahasiswa," ujar Prof Obi.
(yum/yum)