Tata Cara Sholat Idul Adha, Bacaan Niat dan Panduan Lengkapnya

Tata Cara Sholat Idul Adha, Bacaan Niat dan Panduan Lengkapnya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 26 Jun 2023 21:00 WIB
Umat Islam yang melaksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Al Jabbar, Gedegage, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2023). Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 H pada Sabtu (22/4). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym.
Ilustrasi Salat Id (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Bandung -

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu waktu untuk memperkuat solidaritas sesama umat Muslim. Melalui hewan kurban, umat Muslim bisa saling berbagi kebahagiaan rejeki bagi yang membutuhkan. Ketika hari tersebut, umat Islam juga akan melaksanakan sholat Iduladha di pagi hari sebagai wujud rasa syukur, sebelum memotong hewan kurban.

Berdasarkan sidang isbat yang digelar pada Minggu (18/6/2023) lalu, Kementerian Agama menetapkan 10 Zulhijah 1444 H atau Idul Adha jatuh pada 29 Juni 2023. Berikut panduan lengkap tata cara hingga syarat sholat Idul Adha, dilansir dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia.

Hukum Sholat Idul Adha

Salat Iduladha atau sering disebut idul kurban adalah salat sunah yang dilakukan setiap tanggal 10 Zulhijah sesudah terbit matahari. Hukum melaksanakan salat Iduladha adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan). Salat sunah muakad adalah Sholat sunah yang dikuatkan atau selalu dikerjakan Rasulullah SAW dan jarang ditinggalkan.

"'Salat lima waktu sehari semalam.' Orang itu bertanya lagi, 'Apakah ada kewajiban (Sholat) lain?' Beliau menjawab, 'Tidak, kecuali engkau mengerjakan Sholat sunah'," (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha

Tata cara sholat Iduladha sebenarnya sama dengan sholat Idulfitri, kecuali bacaan niatnya. Sholat Idul Adha dilakukan dua rakaat pada pagi hari, tepatnya usai matahari terbit dan sebelum waktu zuhur, lalu dilanjutkan penyembelihan hewan kurban. Sholat Idul Adha sunnahnya dilakukan berjamaah di masjid atau lapangan, tapi bisa juga dilaksanakan sendiri-sendiri alias munfarid. Berikut panduan lengkap tata cara sholat Idualdha beserta niat dan amalan-amalan sunnahnya.

1. Sholat Idul Adha dimulai dengan menyeru "Ash-sholaatu jaami'ah", tanpa azan dan iqomat. Hal ini dijelaskan sebagaimana keterangan hadis dari Jabir bin Samurah RA:

"Aku beberapa kali melaksanakan Sholat Id bersama Rasulullah SAW, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada azan maupun iqomah," (HR Bukhari dan Muslim).

2. Melafalkan niat sholat Iduladha

Ψ£ΩΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩΩŠΩ’ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΨΉΩΩŠΩ’Ψ―Ω Ψ§Ω’Ω„Ψ£ΩŽΨΆΩ’Ψ­ΩŽΩ‰ Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω (Ω…ΩŽΨ£Ω’Ω…ΩΩˆΩ’Ω…Ω‹Ψ§/Ψ₯ΩΩ…ΩŽΨ§Ω…Ω‹Ψ§) لِلّٰهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΩ€Ω€Ω€Ψ§Ω„ΩŽΩ‰

Usholli sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati imaman / makmuuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat salat sunah Iduladha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala"

3. Takbiratul ihram

4. Membaca doa iftitah

"Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa,Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa'ashiilaa,Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil 'Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin"

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang sangat banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Sungguh aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau tunduk, dan aku tidak termasuk dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sungguh sholatku, ibadahku, hidupku matiku hanyalah untuk Allah Tuhan alam Semesta, yang tidak punya sekutu bagi-Nya. Dengan demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri)."

5. Membaca takbir

6. Pada rakaat pertama, dilakukan dengan 7 kali takbir. Di sela antar-takbir, lafalkan doa

"Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila" atau
"Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar"

7. Membaca surat Al-Fatihah. Pada rakaat pertama sholat Idul Adha, disunahkan membaca surah Qaf atau Al-A'la

8. Rukuk

9. Iktidal

10. Sujud

11. Duduk di antara dua sujud

12. Berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua

13. Pada rakaat kedua takbir dilakukan sebanyak 5 kali takbir. Di sela antar-takbir, lafalkan doa

"Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila" atau
"Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar"

14. Membaca surat Al-Fatihah. Pada rakaat kedua sholat Idul Adha, disunahkan membaca Al-Ghasyiyah.

15. Rukuk

16. Iktidal

17. Sujud

18. Duduk di antara dua sujud

19. Membaca tahiyat akhir

20. Mengucapkan salaam

21. Selesai melaksanakan sholat Idul Adha, disunnahkan mendengarkan khotbah terlebih dahulu kecuali jika sholat dilakukan tidak berjamaah

Panduan Khotbah Setelah Sholat Idul Adha

Berikut panduan dalam berkhotbah usai melaksanakan sholat Idul Adha:

1. Salam (langsung khotbah setelah sholat)

2. Membaca takbir sebanyak sembilan kali

3. Membaca puji-pujian untuk Allah SWT

4. Membaca shalawat Nabi SAW

5. Berwasiat tentang takwa

6. Membaca ayat Al-Quran

7. Berdoa untuk orang Mukmin dan Mukminah

Sunah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha

Sebelum melaksanakan ibadah sholat Idul Adha, ada beberapa sunnah yang dapat diamalkan yakni:

1. Tidak Memotong Kuku atau Rambut

Jika berkurban, dianjurkan untuk tidak memotong kuku maupun rambut sebelum hewan kurban disembelih. Hal tersebut sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW:

"Jika hari kesepuluh telah tiba, dan salah satu di antara kalian ingin menyembelih Kurban, maka jangan menyentuh (memotong) apapun dari rambut pada kulit kalian," (HR Muslim 1977)

2. Mandi Besar

Dianjurkan untuk melakukan mandi besar sebelum berangkat ke lokasi pelaksanaan sholat seperti yang disebutkan dalam hadits:

"Rasulullah SAW biasa mandi pada hari raya Idulfitri dan Idul Adha" (HR Ibnu Majah)

Beliau juga memerintahkan mengenakan pakaian terbaik saat berangkat sholat Ies seperti penjelasan pada hadits berikut:

"Pada dua hari raya, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk memakai yang terbaik dari apa yang kita miliki." (HR Hakim)

3. Tidak Sarapan

Berbeda dengan sholat Idul Fitri, pada pelaksanaan sholat Idul Adha dianjurkan untuk tidak sarapan sebelum berangkat sholat. Sangat disunnahkan untuk melakukan puasa sunah dua hari sebelum hari raya yakni puasa tasyrik dan arafah.

Dikutip dalam buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq pada hari raya Idul Adha, umat Islam diperintahkan untuk menangguhkan makan sebelum berangkat sholat Idul Adha dan baru makan daging kurban setelah sholat Ied.

"Nabi SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang (dari sholat Ied)," (HR Budairah)

4. Bertakbir

Mengumandangkan takbir. Amalan ini disunnahkan sejak terbenamnya matahari di tanggal 10 Dzulhijjah sampai imam berkhotbah. Takbir dapat dilanjutkan sampai hari Tasyrik di tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

5. Berangkat Lebih Awal

Usahakan berangkat lebih awal agar memperoleh shaf deretan terdepan dan turut melantunkan takbir dengan jamaah lainnya.

6. Gunakan Rute yang Berbeda

Menempuh perjalanan pulang ke rumah yang berbeda dengan arah kedatangan ketika menuju lokasi sholat ied.

7. Makan Setelah Sholat Ied

Setibanya di rumah, disarankan untuk makan bersama dengan keluarga.

8. Gunakan Wewangian Sesudahnya

Setelah melakukan pemotongan hewan kurban, jika berkurban maka dianjurkan untuk memotong rambut, kuku, dan menggunakan wewangian atau parfum.

9. Tidak Ada Sholat Sunah Sebelum Maupun Sesudahnya

Sholat Idul Adha tidak didahului dengan Sholat sunah Qobliyah dan tidak pula diakhiri dengan Sholat sunah Ba'diyah. Hal ini sebagaimana keterangan hadis dari Ibnu Abbas RA:

"Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan Sholat Id dua rakaat, namun beliau tidak mengerjakan Sholat qobliyah maupun ba'diyah," (HR Bukhari dan Muslim)

10. Berjalan Kaki

Disunahkan untuk berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang Sholat Idul Adha, kecuali ada lokasi cukup jauh. Seperti dikatakan dalam hadits dari Ibnu Umar RA:

"Rasulullah SAW biasa berangkat Sholat Id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang" (HR Ibnu Majah)

Itulah panduan lengkap niat, tata cara, hingga amalan sunah Sholat Idul Adha. Semoga bermanfaat dan selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H, semoga amalan ibadah kita diterima Allah SWT.




(aau/tya)


Hide Ads