.webp)
Sebuah rumah mewah berdiri kokoh di depan TPU Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan. Kehadirannya tampak mencolok. Berbeda dari kebanyakan bangunan di sekitar, kemegahan hunian ini bak istana.
Letak rumah mewah tersebut persis berhadapan dengan areal pemakaman. Artinya pemilik bangunan ini benar-benar bertetangga bersama puluhan kuburan di sekitarnya.
Keberadaan rumah mewah dekat kuburan ini sempat viral di media sosial. Tak sedikit para peselancar internet bertanya-tanya, kenapa pemiliknya mendirikan tempat tinggal yang berdampingan dengan pemakaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usut punya usut, ternyata ada alasan mendasar pemilik rumah mewah itu mendirikan istananya dekat kuburan. Meski pembangunannya baru 50 persen, bangunan tersebut sudah difungsikan sebagai tempat tinggal sekaligus dipakai untuk muhasabah diri bagi pemiliknya.
Guna menjawab pertanyaan tersebut, detikJabar akhirnya berkunjung ke rumah mewah ini dan berbincang dengan Agus AR (40) selaku pemilik bangunan megah tersebut.
Agus mengaku tak mau buru-buru menyelesaikan pembangunan. Prosesnya dilakukan secara bertahap. Hal ini karena ia punya alasan tersendiri.
Agus membeberkan alasan menohok. Ia sengaja membangun rumah mewah ini di dekat kuburan agar ia maupun orang yang bertamu akan selalu ingat dengan kematian. Artinya meski memiliki harta berlimpah, manusia tetap kembali ke tanah.
"Alasan membuat di lokasi ini agar mengingatkan kepada kematian. Karena mau semewah apapun rumah kita, ujung-ujungnya pasti di sana (makam)," tutur Agus belum lama ini.
Agus memandang kemewahan yang ada di dunia sebagai hal biasa. Sebab, jika orang kaya wafat pun maka hartanya tak akan dibawa ke liang lahad.
Ujung-ujungnya, lanjut Agus, seorang muslim yang meninggal dunia bakal diangkut menggunakan keranda. Bukan mobil mewah berharga ratusan juta rupiah.
"Semewah apapun baik rumah dan segala macam. Kalau kita pas buka pintu rumah itu ada makam, ya itulah terakhirnya. Kita naik mobil ya akhirnya di keranda mayat," ujar Agus.
Kendati rumah mewah bak istana kepunyaannya belum rampung dibangun, tetapi banyak orang yang salah mengira kalau bangunan tersebut adalah masjid. Padahal hunian ini merupakan rumah pribadinya.
Rumah mewah dekat kuburan yang dibangunnya perlahan telah menjadi simbol dengan makna-makna filosofis yang ada di dalamnya. Rencananya rumah tersebut akan ditinggali Agus. Selain itu usaha bisnis daring yang digelutinya dilakukan di tempat ini.
"Sebelum rumah ini jadi seperti sekarang, banyak orang yang bertanya. Ini masjid? Jadi saya bilang bukan, ini rumah. Awalnya menyangka masjid," ucap Agus.
Rumah milik Agus bukan saja terlihat megah. Namun juga punya gaya arsitektur unik dan khas. Pada bagian atasnya terdapat dua kubah yang mengadopsi kebudayaan berbeda.
Satu kubah dibuat mirip momolo masjid dan yang lainnya didesain seperti menara pagoda. Unsur islami serta ornamen ala kebudayaan Tiongkok tersebut menyatu sempurna sekaligus memberi citra, jika ada makna filosofis mendalam terkandung di baliknya.
"Karena saya muslim, saya ingin identiknya dengan muslim. Bahwa unsur Islamnya ada gitu," ungkap Agus.
Di samping itu, gaya arsitektur yang murni berasal idenya itu sengaja dibuat agar mengingatkan semua orang tentang perjuangan Islam sebelum masa kemerdekaan.
Rumah mewah tersebut, tambah Agus, mulai dibangun pada 2019. Dia sengaja memakai bahan konstruksi yang berkualitas agar rumahnya kelak bisa bertahan lama.
"Agak senang juga punya rumah dekat makam. Suasananya seni dan santai. Banyak inspirasi datang. Jadi bisa introspeksi diri juga," ucap Agus.
Simak Video "Video Keluhan Warga soal Kabel Semrawut di Kuningan"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)
