Puluhan warga Kampung Cibogo Lamping, RT 02/01, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung rela antre demi mendapatkan air bersih di tengah kekeringan.
Sekadar diketahui, warga di daerah tersebut sudah mengalami kekeringan dampak dari kemarau panjang selama sebulan lebih. Demi memenuhi kebutuhan air bersih, mereka terpaksa membeli air ke warga yang memiliki jetpam.
Warga yang antre menenteng ember serta jeriken. Ada yang membawa drum dan tong berukuran besar di bagian depan. Jika tak seperti itu, mereka tak bakal punya stok air bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nggak apa-apa antre juga, yang penting dapat air bersih. Soalnya di sini memang sedang kekeringan," ujar Yati (53), warga setempat, Sabtu (24/6/2023).
Mereka lega bisa mendapatkan air bersih. Pasokan air dari Polres Cimahi itu bakal mengurangi pengeluaran mereka yang setiap hari mesti membeli air hingga tiga jeriken dengan harga Rp1000 per jeriken.
"Ya saya ambil 3 jeriken hari ini, paling cukup buat sehari saja. Besok ya harus beli lagi karena memang sumur di rumah sudah nggak ada airnya," kata Yati.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa wilayah tersebut mengalami krisis air bersih saat kemarau. Pihaknya mengirimkan dua unit truk tangki penyalur air bersih.
"Total sekitar 13 ribu liter air bersih yang kami salurkan. Kita lihat warga disini memang susah mendapatkan air bersih sampai tadi harus mengantre," ucap Aldi.
Aldi mengatakan selama musim kemarau pihaknya menyediakan bantuan air bersih bekerjasama dengan pemerintah kabupaten dan kota terkait. Di samping itu, juga mencari solusi mengatasi kekeringan rutin tiap kemarau.
"Soal bantuan air bersih nanti kita sampaikan agar disiapkan. Kita masih mencari solusinya, misal dengan membuat sumur, katanya kalau dibor harus dalam sampai 120 meter baru keluar air bersih, nanti akan kita upayakan," kata Aldi.
(dir/dir)