Dulu, Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran menjadi primadona para wisatawan. Namun kini nasibnya berbeda, tempat ini mulai ditinggalkan pengunjung.
Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangandaran Kusnadi mengatakan sepinya Cagar Alam Pangandaran terjadi karena maraknya wisata alam buatan yang tak kalah menariknya dengan wisata pantai.
Tercatat kini hanya sekitar 300 pengunjung di Cagar Alam Pangandaran ketika hari-hari biasa dan mencapai 500 orang saat akhir pekan. Padahal sebelum pandemi COVID-19, jumlah pengunjung bisa mencapai 5 ribu orang saat weekend.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan sekarang cagar alam bersaing dengan wisata alam pantai. Selain itu hewan di Cagar Alam masih itu-itu aja kan," ucap Kusnadi saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (18/6/2023).
Kusnadi mengatakan BKSDA dan Perhutani sudah berusaha meningkatkan kunjungan dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak serta strategi promosi lainnya. "Namun saat ini orang ke Pangandaran lebih suka datang ke pantai," katanya.
Sementara salah satu pemandu wisata di Pangandaran, Abah Anto mengatakan peminat berwisata ke Cagar Alam Pangandaran sudah mulai menurun.
"Kalau dulu satu pemandu bisa mendampingi dua rombongan hingga empat rombongan seharinya. Ya tentunya penghasilannya lumayan. Sekarang paling banyak bawa sat hingga tiga orang" kata Anton.
"Sedih lah, banyak pemandu yang banting setir ke pekerjaan lain," ucapnya.
Sementara Abah Anton saat ini memilih berhenti memandu dan beralih menjadi pekerjaan buruh. "Apa aja buburuh, kuli apa aja dikerjain," katanya.