Teka-teki keberadaan Ela Lastari, TKI asal Garut yang dilaporkan hilang usai disiksa majikannya terjawab sudah. Selama empat bulan menghilang, Ela ternyata disekap oleh majikannya sendiri di Arab Saudi.
Keberadaan Ela akhirnya diketahui, setelah polisi setempat melakukan penyelidikan usai mendapatkan laporan dari kantor perwakilan pemerintah RI di Kota Riyadh, Arab Saudi.
Gungun Saepuloh, kerabat Ela mengatakan, Ela mengabarinya pada hari Kamis (15/6) tengah malam lalu. Kepada Gungun, Ela bercerita jika polisi beberapa kali mendatangi rumah majikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ela mengaku tidak kabur. Dia disekap sama majikannya di rumah. Tapi majikannya bilang ke polisi, kalau Ela melarikan diri sejak bulan Ramadan lalu," ungkap Gungun, kepada detikJabar, Sabtu (17/6/2023).
Polisi setempat yang curiga, lantas terus melakukan penelusuran. Sang majikan Ela, dilaporkan beberapa kali dipanggil ke kantor polisi. Hingga akhirnya, Ela kemudian dibawa sang juragan dan diserahkan ke polisi.
"Sekarang Ela sudah berada di kantor polisi. Dia juga nelepon saya pakai HP polisi," katanya.
detikJabar mendapatkan rekaman suara saat Ela berbincang dengan Gungun via telepon. Dalam rekaman suara berdurasi 5 menit 13 detik itu, Ela terdengar kerap menangis.
"Saya sekarang mau dibawa ke Kedutaan Besar Indonesia. Mau dipulangkan. Sekarang ini ada di kantor polisi," ucap Ela kepada Gungun.
Dari percakapan tersebut, tergambar jika Ela sangat kaget dengan kejadian yang menimpanya selama ini.
"Kalau diceritakan mah Gun, selama disekap teh....," ungkap Ela menggunakan bahasa Sunda, sembari menangis.
![]() |
Ela sendiri mengaku kemudian dimintai keterangan oleh pihak kepolisian di sana. Dia, kemudian menceritakan semua yang dialaminya kepada polisi. Ela mengaku polisi yang memeriksanya iba. Kemudian Ela diberi uang tunai.
"Dikasih duit 2 ribu (real). Katanya ini uang untuk anak saya di Indonesia. Ini juga saya nelepon pakai HP polisi. Baik pisan polisinya," ungkap Ela.
Di akhir perbincangan, Ela mengaku tidak dibayar gajinya oleh sang majikan selama lima bulan. Di awal perjanjian kerja, Ela mengaku akan mendapatkan duit 1 ribu real setiap bulannya.
"Tapi enggak dibayar. Baru pas di kantor polisi dibayar, itu pun hanya 3 ribu real. Kata saya, yaudah gapapa. Yang penting saya bisa pulang," pungkas Ela.
Kasus Ela ini mencuat ke publik usai pihak keluarga memberikan keterangan kepada media, di akhir bulan Mei 2023 lalu. Kabar hilangnya Ela ini, diungkap pertama kali oleh Eli, adik Ela.
Ela mengungkapkan jika pihak keluarga saat itu hilang kontak dengan Ela, sejak tiga bulan terakhir. Terakhir kali, Ela menghubungi keluarga di bulan Februari 2023.
"Saat itu Ela menghubungi anaknya. Dia nangis katanya disiksa sama majikan dan minta pulang," ungkap Eli kepada wartawan saat itu.
Keluarga kemudian berupaya untuk memulangkan Ela. Beberapa cara ditempuh, termasuk melaporkan kasus ini ke wakil rakyat hingga Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Pihak keluarga juga kemudian membuat laporan polisi di Polres Garut pada Rabu (14/6) lalu untuk menindaklanjuti hilangnya Ela.
Keluarga juga, diketahui melaporkan pihak yang memberangkatkan Ela ke luar negeri. Sebab, berdasarkan penelusuran BP2MI, Ela dipastikan berangkat ke Arab Saudi melalui jalur yang ilegal.
(yum/yum)