Jopie Arkeen Ariesandey, warga asal Kampung Jamban, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dikeroyok sejumlah orang. Akibat kejadian itu, Jopie mengaku mengalami memar dan luka di sekujur tubuhnya.
Isa Budiman, teman korban menyebut peristiwa itu terjadi pada Rabu (14/6/2023) sekitar pukul 13.10 WIB, kemarin. Saat kejadian dia dan korban tengah melihat proses pembangunan pondasi untuk dibuat bangunan di Kampung Pasawahan, Palabuhanratu. Saat itu, datang sekelompok orang yang langsung melakukan penyerangan.
"Sedang membuat pondasi, saat itu datang segerombolan orang, sempat cekcok dulu persoalan tanah. Saya bilang kalau merasa dirugikan silahkan laporkan saya ke polisi karena penyerobotan tanah," kata Isa kepada awak media, Kamis (15/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isa menyebut tanah yang tengah dibangun pondasi tidak bermasalah, karena pemilik lahan memiliki girik atas lahan tersebut. Ia menjelaskan, posisi korban saat kejadian adalah perwakilan dari pemilik lahan sementara dirinya adalah perwakilan dari pembeli. Semua proses tanah itu disebut Isa dengan sepengetahuan pihak kelurahan hingga kecamatan.
"Jadi memang dekat situ ada yang memasang plang dan mengaku sebagai ahli waris atas lahan. Mereka tidak mau kami membangun pondasi, saya juga persilahkan mereka lapor polisi, kemudian saya bilang kalau memang tidak mau (lapor) saya yang akan melapor," cerita Isa.
Saat Isa akan beranjak pergi, tiba-tiba Jopie ditahan oleh para pelaku, peristiwa pemukulan pun terjadi. Korban memilih untuk tidak melawan dan membiarkan pelaku melakukan pengeroyokan.
"Saya pamitan mau lapor polisi, saat mau berangkat itulah teman saya (Jopie) ditahan, begitu ditahan tiba-tiba korban langsung dipukul. Ada sekitar 7 orang lebih pemukulan sampai ada 10 menitan. Setelah puas memukuli korban, saya langsung ajak ke Polsek Palabuhanratu," ujar Isa.
Sementara itu, ditemui di kediamannya, Jopie terlihat meringis menahan sakit. Ia mengaku mengalami memar di sekujur tubuhnya terutama pada bagian punggung. Ia juga menunjukan pakaiannya yang sobek akibat pengeroyokan itu.
"Saya berusaha menghindar, tidak memberikan perlawanan hanya menangkis saja serangan mereka. Saya juga sempat dipegangin," kata Jopie.
Menurut Jopie para pelaku menyerang ke arah wajah namun dia terus menghindar. "Serangan arahnya ke wajah, saya kena serangan di perut, punggung. Saya terus menghindar," ujarnya.
Yopie mengaku sudah menjalani visum, rencananya siang ini dia akan membuat laporan ke Polres Sukabumi. "Saya rencana mau laporan dengan saksi-saksi setelah di pijat, kemarin sudah ke Polsek Palabuhanratu tapi laporan saya belum mendapat respons, kami juga diminta untuk berdamai," pungkasnya.
detikJabar kemudian mengkonfirmasi hal itu ke Kapolsek Palabuhanratu, Kompol Mangapul Simangunsong. Melalui smabungan telepon, Mangapul mengaku sedang rapat. Upaya konfirmasi juga dilakukan melalui perpesanan, namun belum mendapat tanggapan.
(sya/yum)