Balita Tertimpa Dacin, Walkot Sukabumi: Pakai Digital Tidak Efektif

Balita Tertimpa Dacin, Walkot Sukabumi: Pakai Digital Tidak Efektif

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 15 Jun 2023 10:54 WIB
Walkot Sukabumi Achmad Fahmi
Walkot Sukabumi Achmad Fahmi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi bereaksi usai seorang anak berusia 4 tahun 8 bulan tertimpa timbangan dacin di Posyandu Delima 14, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. Dia menegaskan, peristiwa itu akan menjadi yang terakhir kali terjadi di Kota Sukabumi.

Diketahui, peristiwa balita tertimpa timbangan itu terjadi pada 24 Mei 2023 lalu. Akibatnya ia mendapatkan luka di bagian kepala. Orang tua balita pun membuat surat pengaduan terbuka karena dianggap tak ada tanggungjawab dari pihak terkait.

Menanggapi peristiwa tersebut, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan di posyandu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira sudah lakukan evaluasi kemarin, karena informasi juga kan tiba-tiba muncul. Kita sudah lakukan evaluasi dan diskusi, nanti hasilnya kita sampaikan," kata Fahmi saat ditemui di sela-sela kegiatannya di kantor Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Kamis (15/6/2023).

Ditanya soal penggantian alat timbangan di posyandu menjadi timbangan digital, Fahmi menjelaskan, hal itu sempat dilakukan. Menurutnya, timbangan digital tidak efektif saat digunakan pada anak balita aktif.

ADVERTISEMENT

"Kita lihat lah karena anak balita itu nggak mudah. Balita itu ditaruh di timbangan digital dia akan gerak-gerak segala macam, kita pernah menggunakan timbangan digital ternyata tidak efektif untuk anak," ujarnya.

Meski demikian, Fahmi menegaskan kejadian balita tertimpa timbangan dacin itu tidak akan terjadi lagi di Kota Sukabumi. "Kita akan cari pola yang terbaik. Intinya kasus tersebut tidak akan terulang lagi di wilayah Kota Sukabumi," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Zena Miftahul Janah (25) ibu asal Baros, Kota Sukabumi memposting aduan terbukanya soal pelayanan kesehatan di posyandu. Dia menyebut, usai peristiwa itu sang anak sering mengeluhkan sakit kepala, panas naik turun dan sempat muntah.

"Surat pengaduan terbuka atas tragedi anak saya tertimpa timbangan dacin di bagian kepala sampai bocor dan dijahit tanggal 24 Mei 2023 di Posyandu Delima 14 Baros, Kota Sukabumi," ucap Zena mengawali postingan videonya.

Peristiwa itu pun sudah ditanggani Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Reni Rosyida. Dia membenarkan adanya anak berusia 4 tahun yang tertimpa timbangan dacin saat Sub-Pekan Imunisasi (Sub-Pin) Polio di Posyandu Delima 14, Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi pada 24 Mei 2023 lalu.

"Dinas Kesehatan akan bertanggung jawab atas kejadian ini dan segera melakukan pemeriksaan ulang secara menyeluruh bersama dokter spesialis di rumah sakit terhadap pasien untuk menentukan penanganan selanjutnya dari penanganan sebelumnya," kata Reni.

Terkait alasan timbangan dacin yang masih digunakan di posyandu, ia menuturkan jika Dinkes Kota Sukabumi telah mengajukan kekurangan standar alat antropometri sebagai pengganti timbangan dacin kepada Kementerian Kesehatan. Di sisi lain, kata dia, tak ada Permenkes yang melarang tegas soal penggunaan timbangan dacin.

"Timbangan dacin masih digunakan karena belum ditemukan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang melarang penggunaan timbangan dacin di posyandu. Keputusan Menteri Kesehatan soal antropometri menyebutkan apabila tidak tersedia alat ukur berat badan digital, maka dapat menggunakan dacin," ujarnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads