Siapa sosok yang bakal menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat masih tanda tanya. Namun siapapun orangnya nanti, orang yang bakal ditunjuk sebagai Pj diharuskan orang berpengalaman.
Hal itu diungkapkan anggota fraksi Gerindra DPRD Jabar Ihsanudin. Menurutnya orang yang dipilih menjadi Pj nanti tidak perlu sosok populer, tapi harus berpengalaman.
"Sosok Pj Gubernur Provinsi Jawa Barat wajib mempertimbangkan beberapa hal, antara lain perlu kemampuan, tidak perlu populer. Butuh sosok berpengalaman, tidak perlu banyak pencitraan," kata Ihsanudin, Kamis (15/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus pro rakyat, jangan janji-janji kosong," imbuhnya.
Kepopuleran kata Ihsanudin tidak begitu penting untuk seorang Pj gubernur. Menurutnya seorang Pj yang bakal mengurus Jawa Barat selama satu tahun lebih nanti, harus tahu betul apa yang mesti dilakukan.
Salah satu yang mesti diurus adalah harus mementingkan masyarakat Jawa Barat dan memiliki integritas sebagai seorang pemimpin. DPRD Jabar sendiri nantinya bakal mengusulkan tiga nama untuk menjadi Pj Gubenur. Namun, keputusan siapa yang akan ditunjuk ada di tangan Kemendagri.
"Tidak harus memberi janji-janji kosong, yang penting pro rakyat. Berani membela kepentingan rakyat kecil. Berintegritas dan tegak lurus bersama rakyat Jawa Barat," tegasnya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang bakal habis masa jabatannya pada 5 September 2023 nanti meminta agar masyarakat dan kalangan ASN bisa menerima sosok Pj yang bakal menggantikannya nanti.
Ridwan Kamil mengungkapkan, beberapa nama dinominasikan akan ditunjuk oleh Kemendagri sebagai Pj Gubernur Jawa Barat. Namun ia enggan membeberkan siapa-siapa orangnya.
"Yang saya tahu, yang dinominasikan banyak, saya tidak bisa sebutkan. Tapi poinnya siapa pun itu, yang ditentukan nanti keputusan dari pusat, saya titip ke ASN untuk diterima dengan baik, etos kerjanya dijaga dengan baik," ucap Ridwan Kamil, Kamis (8/6/2023)
(bba/orb)