Respons Dinkes soal Viral Kepala Balita Bocor Tertimpa Timbangan Dacin

Kota Sukabumi

Respons Dinkes soal Viral Kepala Balita Bocor Tertimpa Timbangan Dacin

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 14 Jun 2023 18:55 WIB
Ilustrasi anak sakit
Ilustrasi anak sakit (Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages)
Sukabumi -

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan surat pengaduan terbuka yang dilayangkan Zena Miftahul Janah (25) ibu asal Baros, Kota Sukabumi. Ibu tersebut membuat pengaduan atas kondisi anaknya yang tertimpa timbangan posyandu hingga kepala balita itu bocor dan dijahit.

Dilihat detikJabar, video peristiwa itu diunggah oleh akun dengan nama @zenamj_ yang tak lain adalah ibu korban, Zena Miftahun Jannah (25). Dalam video itu ia mengungkapkan kekecewaannya atas pelayanan kesehatan di posyandu.

"Surat pengaduan terbuka atas tragedi anak saya tertimpa timbangan dacin di bagian kepala sampai bocor dan dijahit tanggal 24 Mei 2023 di Posyandu Delima 14 Baros, Kota Sukabumi," ucap Zena saat mengawali postingan videonya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Reni Rosyida membenarkan adanya anak berusia 4 tahun yang tertimpa timbangan dacin saat Sub-Pekan Imunisasi (Sub-Pin) Polio di Posyandu Delima 14, Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi pada 24 Mei 2023 lalu.

"Pukul 10.15 WIB, balita ditimbang menggunakan timbangan dacin. Namun, tali ikat penggantung dacin diduga putus dan menimpa anak. 15 menit kemudian, balita dibawa ke Puskesmas Baros menggunakan sepeda motor orang tuanya, didampingi dua kader posyandu," kata Reni dalam keterangan resmi yang diterima detikJabar, Rabu (14/6/2023).

ADVERTISEMENT

Pihaknya mengklaim, kader posyandu sigap menangani insiden itu dengan melakukan pendampingan korban ke puskesmas. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pihak puskesmas menyatakan ada luka robek pada kepala atas korban tak disertai penurunan kesadaran, muntah, demam, ataupun kejang.

"Pasien selanjutnya menjalani penjahitan luka sebanyak dua jahitan, pembersihan luka, serta diberikan terapi antibiotik dan anti nyeri. Balita tersebut juga diberikan edukasi dan diobservasi selama 1x24 jam," ujarnya.

Lebih lanjut, sehari setelah kejadian, Reni menyebut jika kader posyandu mencoba mendatangi rumah korban untuk mengecek kondisi korban, tetapi korban balita tak ada di rumah dan sedang berada di rumah kakeknya. Percobaan untuk mengunjungi rumah korban dilakukan hingga 25 Mei 2023 dan tak membuahkan hasil apapun.

"27 Mei 2023, pasien melakukan kontrol ke Puskesmas Baros dengan kondisi luka terlihat kering, tidak bernanah, atau rembesan darah. 28 Mei 2023, kader Posyandu Delima 14 berkunjung ke rumah pasien untuk follow up. Saat itu pasien ada di rumahnya dan tidak mengeluhkan apa-apa sehingga masalah sudah dianggap selesai," ungkapnya.

Alasan Penggunaan Timbangan Dacin

Terkait alasan timbangan dacin yang masih digunakan di posyandu, ia menuturkan jika Dinkes Kota Sukabumi telah mengajukan kekurangan standar alat antropometri sebagai pengganti timbangan dacin kepada Kementerian Kesehatan. Di sisi lain, kata dia, tak ada Permenkes yang melarang tegas soal penggunaan timbangan dacin.

"Timbangan dacin masih digunakan karena belum ditemukan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang melarang penggunaan timbangan dacin di posyandu. Keputusan Menteri Kesehatan soal antropometri menyebutkan apabila tidak tersedia alat ukur berat badan digital, maka dapat menggunakan dacin," kata Reni.

Selain itu, pemeriksaan Computed Tomography Scan atau CT-Scan juga tak dilakukan karena menurutnya, dokter menyatakan radiasi CT-Scan terlalu tinggi untuk balita berusia empat tahun.

"Dinas Kesehatan akan bertanggung jawab atas kejadian ini dan segera melakukan pemeriksaan ulang secara menyeluruh bersama dokter spesialis di rumah sakit terhadap pasien untuk menentukan penanganan selanjutnya dari penanganan sebelumnya," jelasnya.

"Dinas Kesehatan memastikan ini merupakan kejadian yang pertama. Advokasi dan tindaklanjut sudah dilakukan anatara Dinas Kesehatan, aparat wilayah, dan kedua orang tua balita," sambungnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads