"Status Aksantara sedang dibekukan selama proses investigasi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto saat dikonfirmasi detikJabar, Selasa (13/6/2023).
Naomi mengungkapkan saat ini ITB masih melakukan investigasi untuk mengungkap kejadian pasti dari insiden saat uji coba pesawat tanpa awak yang membuat mahasiswa bernama Muhammad Rasyid Ghifary meninggal dunia.
Namun, kata Naomi, proses investigasi akan cukup memakan banyak waktu. Dia memperkirakan, diperlukan waktu sekitar dua minggu untuk mengetahui hasil dari investigasi yang kini sedang dilakukan tersebut.
"Hasil investigasi belum pak, masih sedang berproses, Jumat kemarin saat rapat dengan tim terkait, memerlukan waktu sekitar 2 mingguan atau lebih," ujar Naomi.
Seperti diketahui, Fary mahasiswa Fakultas Teknis Mesin dan Dirgantara ITB meninggal dunia saat uji coba pesawat tanpa awak bersama tim Aksantara di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung pada Selasa (6/6) lalu.
Naomi menerangkan, Aksantara merupakan UKM yang bergerak di bidang robotika terbang atau yang biasa disebut dengan Unmanned Aerial Vehicle/Drone (UAV). Saat itu, tim Aksantara tengah bersiap untuk mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).
Naomi menjelaskan, pada Selasa sore sekitar pukul 17.15-17.20 WIB, beberapa tim Aksantara, termasuk Fary sedang mempersiapkan alat pelontar untuk melakukan uji terbang wahana.
Alat lontar tersebut terdiri dari karet elastis besar yang disangkutkan pada sebuah pasak besi besar. Usai beberapa kali percobaan, mereka belum berhasil memasangnya, sehingga perlu dipindahkan tempat pasaknya.
"Namun, kondisi tanah tempat pasak dipindahkan rupanya berlumpur dan tak cukup kuat untuk menahannya, sehingga pasak itu terlontar dan mengenai Fary di bagian rahang bawah kanannya," ujar Naomi, Kamis (8/6).
Akibat kejadian itu, Fary langsung dilarikan ke RSAU Lanud Sulaiman. Kemudian berdasarkan pemeriksaan elektrodiagram (EKG), Fary dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.44 WIB karena mengalami luka tumpul. (bba/mso)