ITB Bekukan UKM Aksantara Imbas Mahasiswa Tewas Saat Uji Coba UAV

ITB Bekukan UKM Aksantara Imbas Mahasiswa Tewas Saat Uji Coba UAV

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 13 Jun 2023 10:05 WIB
Contoh pesawat tanpa awak yang diuji coba mahasiswa ITB.
itb jabar (Foto: Istimewa/dok ITB)
Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) masih terus melakukan investigasi terkait insiden kecelakaan pesawat tanpa awak yang mengakibatkan seorang mahasiswa meninggal dunia.

Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan, saat ini pihak kampus masih terus melakukan pendalaman soal penyebab pasti dari insiden maut tersebut.

Naomi menuturkan, diperlukan waktu sekitar dua minggu untuk mengetahui hasil dari investigasi yang kini dilakukan.

"Hasil investigasi belum pak, masih sedang berproses, Jumat kemarin saat rapat dengan tim terkait, memerlukan waktu sekitar 2 mingguan atau lebih," kata Naomi saat dikonfirmasi detikJabar, Selasa (13/6/2023).

Naomi juga mengungkapkan, di tengah proses investigasi ini, ITB untuk sementara waktu membekukan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Aksantara. UKM ini merupakan pihak yang melakukan kegiatan uji coba penerbangan pesawat tanpa awak.

"Status Aksantara sedang dibekukan selama proses investigasi," tegasnya.

Sebelumnya diketahui, Muhammad Rasyid Ghifary mahasiswa Fakultas Teknis Mesin dan Dirgantara ITB meninggal dunia saat uji coba pesawat tanpa awak. Saat kejadian Fary sedang mengikuti kegiatan bersama Tim Aksantara di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung pada Selasa (6/6).

"Fary bersama dengan beberapa rekannya di tim Aksantara, sedang melakukan uji terbang di wahana Lanud Sulaiman, Kopo, Kabupaten Bandung," kata Naomi dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Kamis (8/6).

Aksantara sendiri merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang robotika terbang atau yang biasa disebut dengan Unmanned Aerial Vehicle/Drone (UAV). Tim Aksantara tengah bersiap untuk mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).

Naomi menjelaskan, pada Selasa sore sekitar pukul 17.15-17.20 WIB, beberapa tim Aksantara, termasuk Fary sedang mempersiapkan alat pelontar untuk melakukan uji terbang wahana.

Alat lontar tersebut terdiri dari karet elastis besar yang disangkutkan pada sebuah pasak besi besar. Usai beberapa kali percobaan, mereka belum berhasil memasangnya, sehingga perlu dipindahkan tempat pasaknya.

"Namun, kondisi tanah tempat pasak dipindahkan rupanya berlumpur dan tak cukup kuat untuk menahannya, sehingga pasak itu terlontar dan mengenai Fary di bagian rahang bawah kanannya," ujar Naomi.

Akibat kejadian itu, Fary langsung dilarikan ke RSAU Lanud Sulaiman, sementara rekannya segera menghubungi pihak keluarga serta dosen pembimbing Aksantara.

Kemudian berdasarkan pemeriksaan elektrodiagram (EKG), Fary dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.44 WIB karena mengalami luka tumpul.

"Rektor ITB beserta jajaran mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga (orang tua) Fary yang juga merupakan alumni ITB dan kepada keluarga besar FTMD atas berpulangnya Fary," jelasnya.

Naomi mengatakan, ITB bakal melakukan investigasi terkait insiden yang merenggut nyawa mahasiswanya itu. Investigasi akan dilakukan oleh dosen pembimbing UKM Aksantara dan dosen FTMD.

"Investigasi dilakukan Dosen pembimbing UKM Aksantara dan dosen dari FTMD. Hingga saat ini belum ada kabar bahwa UKM Aksantara akan dibekukan, namun pimpinan ITB menghimbau agar semua mahasiswa yang berkegiatan di UKM untuk selalu bertindak hati-hati dalam berkegiatan," tandasnya. (bba/yum)



Hide Ads