Tragis TKW Sukabumi di Arab: Dituduh Guna-guna-Disiram Air Panas

Tragis TKW Sukabumi di Arab: Dituduh Guna-guna-Disiram Air Panas

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 13 Jun 2023 14:42 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Ilustrasi penganiayaan (Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim)
Sukabumi -

Nasib malang menimpa LY (33) seorang wanita asal Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban kekerasan majikannya di Arab Saudi. Dia mendapatkan luka di sekujur tubuhnya akibat siraman air panas.

Pengelola Data Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Indra Santika mengatakan, kasus yang menimpa LY sudah dalam penanganan pihak KBRI dan Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kabupaten Sukabumi. Dia pun menceritakan kronologi peristiwa tersebut.

Awalnya, LY berangkat ke Arab Saudi secara unprosedural atau ilegal antara tahun 2021-2022. Kemudian, pada bulan Ramadan 2023 lalu penyiksaan itu pun terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kronologisnya jadi saat bulan puasa tahun 2023 dia disiksa oleh majikannya disiram (air panas). Majikan perempuannya menyangka bahwa LY ini main guna-guna atau apalah disiksa terus-terusan," kata Indra saat ditemui di kantornya, Lembursitu, Kota Sukabumi, Selasa (13/6/2023).

Lebih lanjut, saat lebaran Idul Fitri kedua majikannya pun pergi ke Madinah. Kesempatan itu dimanfaatkan korban untuk kabur dan melaporkan kondisinya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya bersurat ke kita untuk proses pemulangan dan informasi terakhir LY ini sedang dalam tahap pengobatan pemulihan dan proses hukum dengan majikannya berlanjut. Jadi belum bisa dipulangkan, yang jelas sepertinya mungkin akan segera dipulangkan setelah proses selesai," sambungnya.

Pihaknya pun melakukan pendampingan pada suami korban di Sukabumi. Setelah bertemu dengan keluarga korban, ia memastikan agar keluarga hanya menerima informasi dari Disnakertrans.

"Khawatirnya kaya gini, kalau ada sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab datang ke keluarga dengan dalih saya akan bereskan urusan ini, tapi kan ujung-ujungnya dengan rupiah, kalau dengan Disnaker jelas nol rupiah kita berangkat dan kita proses," kata dia.

Ditanya soal identitas agen ilegal, dia menyebut agen ilegal masih belum ditemukan. Korban pun, kata dia, kurang kooperatif saat ditanya penyalur kerja ke Arab Saudi yang mereka gunakan.

"Makanya sikat sindikat ya kadang-kadang sindikat seperti itu yang seharusnya bisa ditindak tegas. Kami lakukan sosialisasi pada kegiatan diseminasi peraturan ketenagakerjaan atau ketika memang Disnaker diundang di satu acara kegiatan sosialisasi tentang peluang bekerja ke luar negeri dan menjadi migrasi aman," tutupnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads