Kasus perundungan yang dilakukan sejumlah pelajar SMP di Cicendo, Kota Bandung menjadi sorotan di media sosial. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung pun merespons dan mengutus tim untuk mendampingi korban perundungan itu.
"Kamis lalu saya sudah menugaskan jajaran untuk melakukan pendampingan. Karena saat ini sudah ditangani oleh pihak berwenang, maka kami akan mengikuti penanganan dari aparat berwenang terlebih dahulu," kata Kadisdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar dalam keterangannya, Minggu (11/6/2023).
Hikmat mengatakan timnya sudah mendampingi korban saat proses pemeriksaan berlangsung di Polrestabes Bandung pada Jumat (9/6/2023). Selain pendampingan kepada korban maupun pelaku perundungan, tim tersebut juga ditugaskan untuk mendampingi para orang tua selama kasus ini bergulir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya, anak-anak ini semuanya adalah korban. Mereka tumbuh di lingkungan yang bisa memberikan pengaruh, apa saja media yang mereka lihat, dan bagaimana mereka diperlakukan merupakan sebab dan akibat terjadinya perundungan," ungkapnya.
Hikmat mengaku prihatin atas aksi perundungan yang terjadi. Ia berharap insiden itu tidak terulang lagi di Kota Bandung, apalagi menimpa para anak-anak di bawah umur.
"Saya berharap orang-orang dewasa bisa memberikan contoh dan teladan yang baik, karena anak adalah peniru handal. Semoga hal ini tidak terjadi lagi di manapun," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, video aksi perundungan itu viral dan banyak dibagikan sejumlah akun di media sosial. Salah satunya dibagikan akun @kitasemuaadalahpenolong di Instagram dengan narasi aksi perundungan itu dilakukan sejumlah pelajar SMP di wilayah Cicendo, Kota Bandung.
"Para pelaku perundungan masih duduk di kelas SMP dan ada juga yang masih SD. Mau jadi apa negara kita kalau penerusnya seperti ini?" tulis akan tersebut, Kamis (8/6/2023).
Video mulanya menunjukkan 4 pelajar menyiksa seorang remaja yang berada dalam posisi jongkok sembari tangannya melindungi wajah. Meski sudah terpojok, empat remaja yang mengenakan baju kuning, hitam, putih dan coklat itu tetap tega mendaratkan pukulan hingga tendangan ke arah wajah korban.
Video ini sendiri disinyalir direkam oleh rekan pelajar SMP yang turut ikut melakukan perundungan. Setelah puas, remaja lain yang sepertinya merupakan teman korban kemudian diseret mendekat dan tak luput dari aksi penganiayaan.
Meski sudah terlihat tak berdaya, korban masih saja dipukul dan ditendang oleh beberapa orang yang terlihat sebaya dengannya. Sampai akhirnya, korban secara bergantian ditonjok dan ditendang saat posisinya sudah bisa berdiri oleh beberapa orang.
Akun @kitasemuaadalahpenolong pun menyebut aksi perundungan itu sebetulnya sudah dimediasi di Polsek Cicendo. Namun katanya, para pelaku tidak jera, bahkan nekat mendatangi korban ke sekolahnya.
"Sudah di mediasi Polsek Cicendo namun para pelaku perundungan masih belum kapok juga, malah salah satu pelaku mengancam ingin membunuh korban dengan obeng di sekolah," tulis akun itu.
(ral/orb)