Kabar Internasional

Menjawab Bagaimana Rasanya Menembus Awan

Tim detikEdu - detikJabar
Jumat, 02 Jun 2023 06:00 WIB
Ilustrasi awan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Thithawat_s)
Jakarta -

Banyak orang yang membayangkan bisa terbang agar bisa menyentuh awan. Itu karena banyak orang penasaran bagaimana rasanya menyentuh awan.

Dalam bayangan banyak orang, menyentuh awan akan menyenangkan. Rata-rata membayangkan awan itu akan terasa lembut dan dingin. Benarkah rasanya seperti itu?

Sebelum membahasnya lebih jauh, kamu perlu tahu bahwa awan terbentuk saat molekul air mengembun di sekitar partikel udara yang dikenal dengan aerosol.

Menurut Marile Colon Robles, seorang ilmuwan atmosfer di NASA Langley Research Center di Virginia, sifat aerosol ini mempengaruhi jenis dan ukuran awan yang dihasilkan.

"Tidak semua aerosol diciptakan sama," ujar Marile Colon Robles yang fokus mempelajari tentang awan, dikutip detikEdu dari Live Science.

Aerosol alami tertentu, seperti debu, biasanya memicu pembentukan partikel es, sementara semprotan laut mengendapkan molekul air.

Para ilmuwan juga telah bereksperimen dengan penyemaian atmosfer dengan aerosol buatan, termasuk perak atau timbal iodida, untuk menghasilkan awan tebal dan terang yang memantulkan radiasi matahari yang datang menjauh dari Bumi atau menyebabkan hujan dan salju.

Bagaimana Rasanya Menembus Awan? Salah satu cara untuk merasakan atau menembus awan adalah melalui olahraga terjun payung. Olahraga yang memacu adrenalin ini bisa melayang melewati awan.

Namun, pengalaman melayang tersebut akan bervariasi tergantung jenis awan, alat pelindung, dan kondisi cuaca. Karena penerjun payung melompat dari ketinggian 13.000 kaki (4.000 meter), mereka kemungkinan besar akan menghadapi awan stratus dan cumulus.

Kedua jenis awan ini sebagian besar terdiri dari molekul air, dan ketika terjadi pada ketinggian lebih dari 6.500 kaki (1.980 meter), mereka disebut awan altostratus dan altocumulus untuk menunjukkan posisinya di atmosfer.

Tapi secara umum, melewati awan akan membuat basah kuyup, kedinginan, bahkan tidak sadarkan diri.

Menembus Awan Saat Terjun Payung Bisa Berbahaya

Ryan Katchmar, seorang instruktur skydiving mengungkapkan bahwa seseorang tidak boleh terjun payung melalui awan dengan sengaja. Hal ini karena jika awan yang dilalui merupakan awan gelap, tebal, dan padat, maka akan terasa seperti benturan dan mengalami basah kuyup.

"Udara akan sangat lembab dan terasa seperti benturan kecepatan," ujar Katchmar.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa menembus awan semacam itu bisa membuat kondisi dingin tak terduga. Para pelompat (terjun payung) akan menghindari risiko cedera karena melalui awan.

Sebuah lomba baru-baru ini, memperlihatkan bahwa hidung dan tulang pipi penerjun memutih saat melewati awan. "Saat melewati awan, es terasa terbentuk di atas kepala," kata Katchmar.




(orb/orb)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork