Logo IKN Nusantara dengan tema pohon hayat yang dibuat POT Branding House Bandung mendadak menyita perhatian publik. Logo itu dibuat berawal dari coretan di kertas kosong yang terus disempurnakan.
Aulia Akbar yang berperan sebagai Design Lead mengatakan, lama persiapan untuk membuat logo itu cukup singkat, tapi makna yang terkandung di dalamnya merupakan buah pemikiran timnya selama 9 tahun atau sejak POT Branding House didirikan.
Dalam penggarapan logo ini, POT Branding House juga melibatkan sejumlah researcher. Ada dua orang researcher di balik 10 orang tim desain logo ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Riset sekitar 3 minggu atau satu bulanan, tapi ini pengalaman kumulatif sejak 9 tahun kita berdiri. Hal-hal yang kultural, kembali ke roots kita, cari akar kita, Indonesia itu seperti apa makannya itu semua sudah terakumulasi ya," kata Aulia dijumpai di Kampus ITENAS Bandung, Rabu (31/5/2023).
Agar logo pohon hayat yang dibuat timnya memiliki makna, banyak ide tumbuh seiring dengan riset dilakukan, dari mulai simbol, makna Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
"Kita riset dari pengalaman spasial Indonesia dari rumah adat, ternyata rumah adat punya konjungsi tinggi dengan desain dari awal padewakang, pinisi dan lain-lain, konjungsi rumah dan perahu sangat kuat, 2017 UNESCO mengakui ragam budaya di Indonesia," ungkapnya.
Dari sana, menurut Aulia muncullah ide membuat logo itu sebagai wajah Ibu Kota baru dengan semangat yang diharapkan membuat peradaban Indonesia terus meningkat ke depannya.
"Dari situ orang Indonesia berdasarkan semua artefaknya bikin perahu dari apa asalnya dan aku sendiri percaya ada metodologi desain yang namanya ontologi desain. Apa yang kita rancang akan merancang balik dan karena keadaan Indonesia sangat kaya dengan hayatinya makannya banyak pohon," tambahnya.
Tak hanya bentuk, pewarnaan dalam logo pohon hayat ini juga memiliki makna tersendiri yang berangkat dari Khatulistiwa. "Ya ada konsepnya sendiri, tiap elemen dikasih nama, kita berangkat dari warna Khatulistiwa, ada beberapa warna, salah satunya itu warna terakota, coklat dan biru,. Dengan banyak pertimbangan, karena warna itu sebagai sistem, berfungsi sebagai navigasi," tuturnya.
"Kita ambil warna yang paling inklusif, kita tes warnanya, dari situ kita ambil warna utamanya itu warna coklat dan biru," tuturnya.
Menurut Aulia, setelah dinobatkan sebagai pemenang sayembara, saat ini pihaknya masih terus melakukan penyempurnaan logo sesuai penggunanya.
(wip/iqk)