Tiga kelurahan di Kota Cimahi diprediksi bakal mengalami kekeringan parah. Kondisi itu akan terjadi pada musim kemarau berkepanjangan dampak dari fenomena El Nino.
Tiga kelurahan tersebut yakni Melong, Utama, dan Leuwigajah yang seluruhnya berada di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan. Setiap musim kemarau panjang, tiga daerah tersebut memang langganan mengalami kekeringan.
"Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, tiga kelurahan ini paling rawan kekurangan air bersih saat kemarau tiba, termasuk di tahun ini," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan saat ditemui, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan kekeringan yang dialami warga pada musim kemarau disebabkan oleh ketergantungan warga pada sumber air tanah dan sumur yang mengalami penurunan muka air.
"Jadi kekeringannya itu disebabkan sumber air di sumur mengalami penurunan. Karena di sana mayoritas sumber airnya itu dari sumur," kata Fithriandy.
Namun menurutnya, potensi kekeringan saat kemarau panjang nanti tersebar di seluruh kelurahan di Kota Cimahi dengan kategori sedang. Berdasarkan pemetaan luas potensi bencana kekeringan di Kota Cimahi adalah 4.280,40 hektare. Kelurahan dengan luas bahaya tertinggi adalah
"Hasil dokumen KRB, potensi kekeringan hampir ada di seluruh kelurahan. Cuma paling luas itu ada di Kelurahan Cipageran, sekitar 620,28 hektar dengan kelas tinggi atau sekitar 14,49 persen dari total luas wilayah bahaya kekeringan," ucap Fitriandy.
Salah satu upaya yang disiapkan yakni menyediakan truk tangki yang bakal mendistribusikan air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan. Air bersih akan didistribusikan dari SPAM Pemkot Cimahi.
"Kita BPBD punya satu tangki, nanti kita koordinasikan dengan dinas lain seperti DPKP, PU, serta perusahaan air bersih. Sehingga warga yang butuh air langsung dipasok secara bergiliran," kata Fithriandy.
(dir/dir)