HDCI Buka Suara soal Biker Jadi Tersangka Tabrak Lari di Ciamis

HDCI Buka Suara soal Biker Jadi Tersangka Tabrak Lari di Ciamis

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 30 Mei 2023 10:40 WIB
Tampang pemoge yang serempet santri di Ciamis
Tampang pemoge yang serempet santri di Ciamis (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Polisi telah menetapkan pengendara moge berinisial T (55) sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan yang melibatkan seorang santri di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

T dengan mogenya diketahui menyerempet Yayat (23) santri pesantren Miftahul Huda Al Abidin. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27/5) di Jalan Raya Cihaurbeuti, Ciamis.

Saat itu T dengan mogenya hendak pulang ke Jakarta usai mengikuti agenda Golden Wingday yang sekaligus merayakan hari jadi HDCI ke-33 di Kabupaten Pangandaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di lokasi, T mencoba menyalip motor yang dikemudikan Yayat. Namun nahas, moge yang dikendarai T malah menyerempet motor Yayat. Akibatnya, Yayat mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit karena muntah darah.

T sempat melarikan diri setelah menyerempet Yayat. Namun akhirnya, pelaku menyerahkan diri ke Polres Ciamis setelah kasus tersebut viral di media sosial.

ADVERTISEMENT

Pihak HDCI pun buka suara soal peristiwa kecelakaan tersebut. Ketua HDCI Bandung Glenarto mengungkapkan pihaknya mengapreasiasi gerak cepat polisi dalam mengusut kasus kecelakaan tersebut. Dia juga meminta agar kasus ini diproses hukum.

"Tentunya kami mengapresiasi kerja cepat yang dilakukan oleh kepolisian juga mengapresiasi bahwa pelaku dengan kesadaran sendiri dapat mendatangi Polres Ciamis untuk bertanggung jawab terhadap situasi dan kondisi yang terjadi," kata Glenarto, Selasa (30/5/2023).

"Sehingga, mudah-mudahan permasalahan ini dapat segera terselesaikan tentunya dengan ranah hukum yang berlaku di Indonesia. Dan mudah-mudahan juga dapat dikomunikasikan dengan keluarga korban," lanjut Glenarto.

Glenarto mengungkapkan, dalam agenda Golden Wingday di Pangandaran pada 26-27 Mei kemarin, mereka yang hadir bukan hanya berasal dari HDCI, namun juga komunitas moge lain. Karena itu, dia tidak menampik adanya insiden karena agenda itu dihadiri oleh ribuan moge.

"Tentunya kami tidak bisa menghindari apabila ada sedikit kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan karena ini melibatkan ribuan bikers yang hadir," ujarnya.

Nama HDCI Tercoreng

Glenarto juga mengatakan, akibat insiden tersebut nama HDCI tercoreng. Sebab banyak kabar yang menarasikan jika pelaku yang menyerempet santri di Ciamis itu berasal dari HDCI.

Padahal dirinya sangat meyakini jika pelaku yang menabrak santri bukanlah anggota HDCI. Namun partisipan yang memang hadir di agenda Golden Wingday dengan menggunakan motor gede.

"Tentu dengan adanya sebelum pelaku ditangkap ini HDCI Bandung menerima imbasnya. Tapi kami yakin itu bukan pengendara dari HDCI maupun Harley Davidson," tegasnya.

Glenarto juga menjelaskan alasan pengendara moge yang tidak langsung menolong korban. Dia beranggapan jika pengendara tersebut merasa ketakutan akan amuk massa lantaran di lokasi kejadian begitu banyak masyarakat.

"Sehingga begitu nyampe di daerah tertentu, beliau dengan kesadaran hati kembali lagi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, langsung mendatangi Polres Ciamis. Ini juga perlu dan patut kita berikan apresiasi," jelasnya.

Sebagai penyelenggara Golden Wingday, Glenarto mengaku jika HDCI telah mendatangi korban dan bertemu pemilik pesantren Miftahul Huda Al Abidin. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral dari panitia Golden Wingday atas insiden yang terjadi.

"Jadi dari kemarin itu sebelum pelaku itu menyerahkan, kami dari HDCI sudah aktif mendatangi korban, kemudian berkoordinasi dengan pihak ponpes juga. Itu bentuk pertanggungjawaban moral kami sebagai penyelenggara, bukan sebagai pelaku," ujar Glenarto.

Masih kata Glenarto, HDCI telah berkomitmen untuk menjunjung asas kesopanan dalam berkendara dan tentunya patuh terhadap undang-undang. Hal itu menurutnya sudah ditekankan kepada semua anggota HDCI.

"Tentunya kembali lagi kepada kesadaran diri para bikers, apabila sudah di atas motor itu ya jangan sampai lupa kita harus tetap memperhatikan keselamatan baik diri sendiri maupun orang lain," tutup Glenarto.

(bba/yum)


Hide Ads