20 Saksi Diperiksa Terkait Tewasnya Bocah SD Sukabumi Dikeroyok Teman

20 Saksi Diperiksa Terkait Tewasnya Bocah SD Sukabumi Dikeroyok Teman

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 29 Mei 2023 20:31 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi (Foto: Thinkstock).
Sukabumi -

MH (9), seorang siswa kelas 2 SD di Sukaraja, Kabupaten Sukabumi dinyatakan meninggal dunia usai dirawat di rumah sakit beberapa hari. Kasus kematian MH masih menjadi misteri karena keluarga menduga jika bocah tersebut merupakan korban penganiayaan.

Dihimpun detikJabar, kecurigaan keluarga itu diungkapkan pada Sabtu (20/5) lalu saat MH meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, MH menuturkan kepada dokter yang merawatnya jika ia dianiaya oleh teman sekolah.

Setelah sepekan berlalu, polisi masih belum mengungkap dugaan penganiayaan yang menewaskan MH. Total, sudah ada 20 saksi yang diperiksa polisi. Hasil visum korban pun sudah dikantongi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih mengatakan, Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi Kota masih bekerja keras mengungkap kasus tewasnya seorang pelajar sekolah yang diduga menjadi korban kekerasan.

Dia menuturkan, upaya penyelidikan, pemeriksaan terhadap sejumlah saksi hingga gelar perkara pun dilakukan Polres Sukabumi Kota untuk mengungkap kasus dugaan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia tersebut.

ADVERTISEMENT

"Hingga saat ini, kami masih terus bekerja keras untuk mengungkap kasus ini. Sebanyak 20 saksi sudah kami mintai keterangan. Bahkan kasus ini pun sudah kami lakukan gelar perkara di Polda Jawa Barat," kata Astuti kepada detikJabar, Senin (29/5/2023).

Lebih lanjut, saksi-saksi tersebut merupakan bersumber dari pihak keluarga, sekolah, siswa atau teman korban hingga pihak puskesmas serta rumah sakit.

"Semoga dengan upaya penyelidikan yang kami lakukan, kasus yang telah menjadi perhatian masyarakat ini bisa segera terungkap. Kami dari Jajaran Polres Sukabumi Kota memohon do'a restu dan kesabarannya," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa kelas 2 SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban penganiayaan. Mulanya keluarga tak menduga jika korban dianiaya oleh teman sekolahnya. Akan tetapi, korban mengakui peristiwa itu kepada dokter yang menangani di rumah sakit.

"Kita nggak nyangka itu penganiayaan. Pas saya bawa ke rumah sakit, anak itu nggak ngaku, mungkin diancam saya kurang paham. Setelah dokter nanya sampai empat kali baru dia ngaku, dipukulin," kata HY (52) selaku kakek korban.

"Kalau untuk keluarga yang penting gini aja, minta dituntaskan pelaku siapa yang sebenarnya dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggungjawab sekolah," sambungnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads