Ridwan Kamil di Antara Jabar dan Jakarta

Round-Up

Ridwan Kamil di Antara Jabar dan Jakarta

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 27 Mei 2023 12:30 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Guberur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Ridwan Kamil memberi sedikit kejutan pada pertengahan pekan ini. Dia memberi pernyataan soal langkah politiknya ke depan. Pria yang akrab disapa RK ini menyatakan bakal maju lagi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub).

Awalnya, Ridwan Kamil menyebut dirinya bakal rehat sejenak setelah masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat habis pada 5 September 2023 mendatang. Dia juga menyatakan tidak maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI seperti beberapa kepala daerah lain.

"Kan saya mah enggak (nyaleg). Saya tidak ikut nyaleg. Saya 10 tahun mengabdi sebagai eksekutif, 5 tahun walikota, 5 tahun gubernur. Jadi kalau ada jeda, saya sangat bahagia. Karena nggak pernah punya waktu pribadi juga," kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung pada Kamis (25/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru setelahnya, dia mengungkapkan hasratnya maju lagi dalam Pilgub pada November 2024. Namun, Ridwan Kamil masih mempertimbangkan di mana dia akan bertarung.

Jawa Barat dan DKI Jakarta diakuinya jadi pilihan. Sebab Ridwan Kamil mengklaim nama dirinya cukup bagus untuk maju jika melihat hasil survei di dua provinsi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sehingga opsi saya adalah sama, melanjutkan gubernur, nanti di bulan November (2024) antara Jawa Barat atau DKI, survei dua-duanya bagus," ungkapnya.

Meski begitu, Ridwan Kamil akan tetap menunggu restu Partai Golkar. Dia memastikan restu itu akan datang selepas Pileg dan Pilpres pada Februari 2024 nanti.

"Restu partai belum karena nanti setelah di bulan Februari (Pileg dan Pilpres 2024). Tapi kalau berbicara hari ini dua provinsi itu surveinya bagus," ujar Ridwan Kamil.

Terkait klaim Ridwan Kamil soal hasil survei di Jabar dan DKI Jakarta, detikJabar mencoba melihat lagi hasil survei yang dirilis oleh dua lembaga survei, Indonesian Politics Reasearch and Consuling (IPRC) dan Indikator Politik Indonesia.

Di Jabar, IPRC telah merilis hasil survei terkait Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024. Hasilnya, memang diakui jika elektabilitas Ridwan Kamil berada di urutan teratas.

Survei IPRC dilakukan di 18 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Barat pada 1-7 April 2023. Ridwan Kamil menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon gubernur Jabar.

"Ridwan Kamil sebagai Gubernur Petahana unggul secara signifikan dibandingkan dengan calon Gubernur lain. Keunggulan tersebut dipengaruhi oleh tingkat kepuasan warga yang tinggi, persepsi warga terhadap kualitas personal dan tingkat kedikenalan serta kedisukaan yang tinggi," kata Board of Advisor IPRC Muradi dalam keterangannya, Selasa (18/4).

Untuk di DKI Jakarta, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 24 Februari-3 Maret 2023 dengan jumlah sampel basis sebanyak 820 orang. Survei diawali dengan pertanyaan kategori top of mind.

Kemudian muncul nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Heru Budi Hartono, Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Ahmad Sahroni yang disebut layak jadi Gubernur DKI.

Kemudian, nama-nama yang ada di top of mind itu disimulasikan menjadi 8 nama. Dalam simulasi tersebut, Ridwan Kamil paling unggul dengan 23,3% disusul Sandiaga Uno dengan 19,5% dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan 11,3%.

Plus Minus Maju di Jabar-Jakarta. Simak di halaman selanjutnya.

Ridwan Kamil jelas punya plus minus jika maju sebagai calon gubernur di Jabar ataupun di DKI Jakarta. Firman Manan pengamat politik Unpad menyatakan, Ridwan Kamil punya peluang lebih besar untuk menang jika maj di Pilgub Jabar untuk periode kedua.

"Kalau Pilgub Jabar kan sejauh ini elektabilitas nya tertinggi ya RK, dan cukup jauh ya. Lalu kemudian tingkat kepuasan publik juga tinggi di atas 80% jadi memang kalau bicara yang rasional potensi kemenangan di Jabar tentu," kata Firman Manan saat dihubungi detikJabar, Jumat (26/5/2023).

Jika maju di Pilgub DKI, Ridwan Kamil juga punya kelebihan. Kelebihan itu terkait dengan gaya kepemimpinannya yang dianggap memang diperlukan untuk wilayah perkotaan seperti Jakarta.

"Cuma kan ini soal karakter kepemimpinan, karakter Kang Emil model pemimpin perkotaan sebetulnya, kita lihat seperti di Kota Bandung, di Jabar juga banyak penataan itu yang sifatnya lebih ke fisik insfratruktur," ungkapnya.

"Jadi ada kecocokan karakter memang kalau maju di Pilgub DKI," imbuhnya.

Dari sisi kekurangan, Ridwan Kamil punya persoalan khususnya saat menangani masalah di pedesaan di Jabar. Untuk di Jakarta, RK belum punya peta kekuatan yang jelas.

"Walaupun minusnya di DKI petanya belum tergambar dukungan ke dia walaupun beberapa survei elektabilitas nya tinggi. Tapi kan tidak tinggi dibanding Jabar. Jadi ya itu kalau kalau potensi lebih besar Jabar per hari ini, tapi kalau soal karakter kepemimpinan RK itu lebih cocok di DKI," ujarnya.

"Kalau bicara Jabar lebih banyak karakter pedesaan dan ini ada beberapa problem dengan RK di periode pertama," ucap dia menambahkan.

Namun Firman Manan melihat, Ridwan Kamil lebih cenderung ingin maju di Pilgub DKI Jakarta. Meski keinginannya itu tetap akan tergantung dengan perintah Partai Golkar sebagai kendaraan politik RK saat ini.

"Kalau secara personal ya menurut saya dia punya keinginan ke Jakarta sebetulnya tadi karena karakter wilayah yang lebih cocok. Tapi inikan ada variabel lain yaitu dia sudah kader golkar, dia harus mengikuti arahan partai yang hari ini belum tahu mengarahkan kemana," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(bba/orb)


Hide Ads