Ela Lastari, seorang warga Garut, dikabarkan menjadi korban kekerasan saat bekerja menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW di luar negeri. Kepada keluarga, Ela meminta bantuan untuk pulang.
Kabar aksi penganiayaan yang menimpa warga Kecamatan Tarogong Kaler ini, disampaikan langsung oleh pihak keluarga. Anjani (20), anak Ela mengatakan, saat ini komunikasi keluarga dengan Ela terputus.
"Terakhir nelepon tiga bulan lalu. Nangis minta pulang, katanya disiksa sama majikan di sana," kata Anjani, kepada detikJabar, Senin (22/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ela diketahui berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga pada bulan Oktober 2022 lalu. Di Arab, Ela dapat pekerjaan di Kota Riyadh.
Menurut Anjani, awalnya komunikasi antara Ela dengan keluarga lancar. Ela kerap memberikan kabarnya dengan menelepon keluarga, khususnya Anjani. Namun, sejak tiga bulan terakhir, komunikasi antara Ela dan keluarga terputus.
"Sekarang sudah susah dihubungi. Cuman terakhir, pesannya gitu. Katanya ingin pulang," ucap Anjani.
Kabar penyiksaan Ela, PMI asal Garut di Arab Saudi ini, saat ini sedang didalami pihak Pemda Garut, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Menurut Kepala Disnakertrans Garut, Erna Sugiharti, pihaknya sekarang sedang menelusuri siapa orang yang memberangkatkan Ela untuk bekerja sebagai ART di Arab Saudi.
"Sedang kami telusuri, siapa agen yang memberangkatkannya," ucap Erna kepada wartawan, Senin pagi.
Erna mengatakan, bekerjanya Ela sebagai ART di Arab Saudi cukup mengherankan. Sebab, pemerintah pusat diketahui sudah menutup keran penyaluran PMI ke Timur Tengah, dengan posisi ART sejak tahun 2015 lalu.
"Kami tentu saja sangat menyayangkan masih ada warga Garut yang berangkat menjadi PMI melalui jalur yang ilegal seperti ini," pungkas Erna.
(dir/dir)