Cerita Pegiat Medsos Angkut Sampah 18 Ton dari Pantai Loji Sukabumi

Cerita Pegiat Medsos Angkut Sampah 18 Ton dari Pantai Loji Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 21 Mei 2023 17:30 WIB
Sampah Menumpuk di Pantai Loji Geopark
Sampah di Pantai Loji Geopark Sukabumi (Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Aksi bersih-bersih pesisir Loji, Pantai Talanca, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi sudah pernah dilakukan secara besar-besaran pada tahun 2019 silam melibatkan sejumlah elemen salah satunya pegiat media sosial.

Saat aksi Beach Cleanup itu sedikitnya 18 ton sampah berhasil diangkut dari lokasi tersebut. Namun hal itu hanya bertahan selama beberapa minggu, sampah kiriman dari dua muara kembali datang.

"Beach Clean Up pesisir Loji 2019 sebagai langkah untuk memulai dan langkah awal mempersatukan semua Stakeholder dari mulai tingkat RT hingga Forkopimda, masyarakat yang datang untuk beach clean up sekitar 3000, dengan seketika Satu hari sampah terkumpul 18 ton dan pantai Loji Bersih cling," kata Nurlela, pegiat media sosial Facebook My Palabuhanratu, kepada detikJabar, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nurlela, untuk aksi bersih-bersih pantai hanya perlu niat yang bulat dan bersama-sama semua elemen untuk kembali bersama-sama turun tangan.

"Kini kebersatuan itu sudah dijalani tinggal actionnya, mau atau tidak. Karena pada dasarnya pemerintah yang tegas lah sebagai penggerak penanganan sampah Pesisir Loji, PLTU sendiri sudah terbuka untuk itu," imbuh Nurlela.

ADVERTISEMENT

Nurlela menyebut saat aksi Beach Cleanup semua pihak terlibat, kepolisian, TNI, pelajar, peselancar, relawan hingga pihak PLTU dan unsur pemerintahan Kabupaten Sukabumi.

"Wakil Bupati Sukabumi saat itu Pak Adjo Sardjono turun, ada kegiatan bagi-bagi hadiah juga untuk seluruh peserta. Tinggal solusi atau keberlanjutannya seperti apa, tidak hanya hari itu saja tapi bagaimana pengelolaan sampah ke depannya," ujar Nurlela.

Sebelumnya, Kades Loji Papang Suherlan membenarkan kondisi sampah tersebut. Pihaknya menyebut upaya bersih-bersih hampir setiap tahun dilakukan, namun itu sia-sia karena sampah bersumber dari dua muara.

"Terkait dengan sampah tadi memang yang menjadi permasalahannya posisinya yang diapit dua muara. Muara Cimandiri dan Muara Cidadap, sampah berawal dari sungai kemudian dibawa ke pesisir," ungkap Papang.

"Memang permasalahannya sudah lama, upaya bersih bersih sudah beberapa kali, tiap tahun ada pembersihan sampah. Terus kita juga bekerja sama termasuk dengan PLTU Palabuhanratu permasalahan mau di bangun break waternya, tapi sampai saat ini belum terealisasi," tambahnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads