Sampah berserakan di sepanjang Pesisir Loji, tepatnya di Pantai Talanca, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Cerita kotornya Pantai Talanca selalu berulang tiap tahun dan belum ada solusi kongkret pemerintah kaitan ini.
Kondisi sampah yang berserakan di pantai yang dikenal dengan nama Talanca itu kembali mendapat sorotan di media sosial. Kondisi seperti itu tak ayal membuat wisatawan ilfil alias 'hilang feeling'.
Sampah di Pantai Talanca seolah abadi. Berbagai upaya bersih-bersih di pantai itu kerap dilakukan namun kurang dari satu bulan sampah kembali menggunung. Mayoritas sampah berupa ranting kayu dan sampah rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan sampah rumah tangga, plastik bekas kemasan sabun cair, botol minuman air mineral ada juga ranting-ranting kayu," kata Budiman (29), warga yang berada di sekitar lokasi kepada detikJabar, Selasa (16/5/2023).
Ia bercerita pernah mengajak sejumlah teman dan saudaranya dari luar kota ke lokasi tersebut. Menurutnya, teman-temannya itu heran ada pesisir pantai sekotor itu. Hingga muncul istilah wisata sampah.
"Teman dari Jakarta saya sengaja ajak mampir ke tempat ini, kata mereka ini wisata sampah. Wajar saja begitu karena hampir semua pasir di pantai ini tertutup sampah, kalau tidak salah ini masih kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu karena ini jalur lintasan ke Pantai Palangpang kawasan Geopark," ujarnya.
Pantauan detikJabar di lokasi, joroknya kondisi pantai terlihat dari buih lautan yang berwarna coklat dengan serpihan sampah yang terombang-ambing terbawa ke pesisir. Pasir yang biasanya berpori, berubah menjadi lumpur.
Sementara itu, Kades Loji Papang Suherlan membenarkan kondisi sampah tersebut. Pihaknya menyebut upaya bersih-bersih hampir setiap tahun dilakukan, namun itu sia-sia karena sampah bersumber dari dua muara.
"Terkait dengan sampah tadi memang yang menjadi permasalahannya posisinya yang diapit dua muara. Muara Cimandiri dan Muara Cidadap, sampah berawal dari sungai kemudian dibawa ke pesisir," ungkap Papang.
"Memang permasalahannya sudah lama, upaya bersih bersih sudah beberapa kali, tiap tahun ada pembersihan sampah. Terus kita juga bekerja sama termasuk dengan PLTU Palabuhanratu permasalahan mau di bangun break waternya, tapi sampai saat ini belum terealisasi," tambahnya.
Kisah keindahan Pantai Talanca di Pesisir Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi bukan sekedar isapan jempol. Di balik riuh rendah sorotan lautan sampah di media sosial, masih tersisa keindahan di lokasi tersebut.
Pantai Talanca berada di tempat dengan karakter geografis pantai yang landai, antara pesisir dengan ombak nyaris dalam posisi yang sama alias datar. Tidak ada cekungan di sekitar batas itu, rimbunan pohon salah satunya cemara cocok dijadikan spot berteduh usai bermain air.
"Masih sejuk, kalau dijadikan spot wisata sangat cocok. Ada cemara, rumput juga tumbuh subur di pinggiran pesisir. Hanya satu yang mengganjal, tumpukan dan sampah yang berserakan," kata Budiman (29), warga yang tengah berada di lokasi kepada detikJabar, Selasa (16/5/2023).
Budiman bercerita, 20 tahun yang lalu pernah diajak saudaranya ke pesisir pantai yang berdekatan dengan muara. Kala itu menurutnya, banyak hewan bernama Kuyutuk, alias Yutuk semacam kepiting yang bersarang di pantai.
"Dulu saat kecil suka diajak paman, mancing di pesisir ini tapi lokasinya dekat muara. Banyak hewan Kuyutuk yang kalau dibakar rasanya seperti kepiting. Dulu banyak bersarang di sini, sekarang kalau melihat kondisinya seperti ini ya sulit didapat," lirihnya.
Dalam sebuah perbincangan dengan detikJabar, Bayu Nugraha, pemuda desa Loji mengatakan Pantai Talanca tahun 1980 adalah spot latihan surfing atau selancar air turis asing.
Pesisir Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi sempat menjadi spot favorit bule di tahun 80-an, jauh sebelum dua muara Sungai Cibutun dan Cimandiri yang mengapit pantai memuntahkan beraneka ragam sampah ke Teluk Palabuhanratu.
"Tahun 80 an itu aktivitas di lokasi itu luar biasa, banyak bule yang datang ke pesisir Loji, mereka ada yang sekedar berjemur atau bahkan latihan selancar karena gelombang ombaknya cocok buat latihan, peselancar pemula," ungkap Bayu saat itu.
Sempat akan ada event selancar digelar di pantai tersebut namun terpaksa di batalkan karena pihak penyelenggara menginginkan lokasi tersebut lebih dahulu bebas dari sampah.
"Sekitar setahun yang lalu, Kang Dede Suryana peselancar kebanggaan Kabupaten Sukabumi pernah mengatakan mau ada event digelar di lokasi itu, namun tidak jadi karena sampahnya harus dibersihkan dulu. Jadi di pantai itu ada 7 ombak yang tidak putus, cocok untuk selancar pemula," ujar pria yang akrab disapa Sabay tersebut.
Saat ini, kondisi Pantai Loji memang memprihatinkan dengan lautan sampah yang mengotori pesisir. Dilihat detikJabar di ujung pantai memang sudah tidak berbentuk pasir namun lumpur akibat endapan sampah.
(sya/mso)