Supriyadi (55), rela bercucur peluh menambal jalan di wilayah tempat tinggalnya yang rusak parah. Permukaan jalan penuh lubang dan membuat pengendara merasa sangat terganggu.
Pria yang juga merupakan ketua RW itu jengah karena ruas Jalan Sukaraja-Sukarame, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sudah lama rusak tak kunjung diperbaiki.
"Sudah sebulan ini perbaikannya, agak lama juga soalnya cuma sendiri yang kerja. Ya ini sukarela saja," ujar Supriyadi saat ditemui, Kamis (18/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supriyadi merogoh kocek pribadi untuk biaya perbaikan jalan tersebut. Meskipun kebanyakan material yang digunakan seperti aspal bekas yang sudah tidak dipakai didapat dengan harga sangat murah. Namun peralatan lainnya perlu dibeli, termasuk untuk ia makan dan minum.
"Selain dari pribadi, juga ada dari hasil sumbangan warga yang juga ingin jalan jadi bagus. Kalau mau pakai pekerja uangnya nggak ada. Makanya perbaikan ini juga lama karena ya alakadarnya," tutur Supriyadi.
Perjuangan Supriyadi tak main-main. Diawali dari langkah mengumpulkan material aspal yang sudah tercecer di pinggir jalan. Ia kumpulkan sejak beberapa bulan lalu.
"Saya cari aspal itu dari jalan, mulai dari Jalan Maribaya, Jalan Grand Hotel, sampai Cikole karena banyak yang terbuang setelah perbaikan. Nah sudah terkumpul, lalu diangkut pakai mobil di malam hari," ujar Supriyadi
Limbah aspal yang sudah dikumpulkan kemudian dipanaskan agar mencair. Pencairan aspal beku itu menggunakan tungku dengan alas plat baja yang dirakit sendiri.
"Bahan pemanasnya pakai kayu agar menghemat biaya, cuma masalahnya, sisa aspalnya sekarang tinggal sedikit. Jadi kemungkinan tidak akan bisa menambal yang rusak di titik lainnya," kata Supriyadi.
Jalan Sukaraja-Sukarame sepanjang 1,7 kilometer, Supriyadi hanya menambal jalan yang kondisinya rusak berat di beberapa titik. Ia berharap pengerjaan bisa segera selesai.
"Ya saya cuma sebagian, di titik yang rusak paling parah, sekitar 50-60 persennya. Sekarang kan aspalnya hampir habis, mudah-mudahan juga ada yang mau nyumbang biar bisa ditambal seluruhnya," ucap Supriyadi.
Perbaikan jalan tersebut lebih baik diinisiasi oleh warga sepertinya. Sebab jika menunggu kucuran dana dari pemerintah, entah kapan jalan penghubungan beberapa desa sekaligus alternatif di kawasan wisata Lembang itu akan diperbaiki.
"Sebelumnya sempat diperbaiki, cuma rusak lagi karena hujan. Di sini warga sudah banyak yang mengeluh. Kalau lewat sini itu motor jadi rusak, terus rawan kecelakaan juga," ujar Supriyadi.
(mso/mso)