Demokrat menyebut ada kepentingan kelompok lainnya yang menunggangi isu soal pengunduran diri massal kadernya. Kepala BPOKK DPD Demokrat Jawa Barat Ahmad Bajuri mengatakan, isu tersebut dimanfaatkan oleh pihak untuk kepentingan kepuasan pribadi dan politik.
Ahmad Bajuri mengatakan kepentingan politik yang menunggangi isu pengunduran diri kader itu tujuannya mendegradasi Demokrat. Ia menepis juga soal kader potensial yang ramai-ramai mengundurkan diri. Sebab, lanjut Ahmad Bajuri, nyatanya hanya tujuh kader potensial yang mundur. Itu pun dengan alasan pribadi.
"Juga Pangandaran, Ketua DPC, Habibi mundur pada awal Januari 2023. Dengan latar belakang kondisinya pribadi saat itu, tapi dimunculkan beritanya saat ini. Padahal, Habibi dari awal tidak mau nyalon Ketua DPC, tapi setelah jadi ketua DPC, orang yang mendorong dan mensuportnya jadi meninggalkan Habibi," ungkap Ahmad Bajuri dalam keterangan yang diterima, Kamis (18/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalaulah dianggap kader potensial dan struktur partai yang keluar atau mundur sejak Januari 2023, hanya tidak lebih 30 orang. Baik yang mantan ketua DPC atau anggota dewan," kata Bajuri menambahkan.
Ia mengatakan sebanyak 276 kader anyar bergabung dengan Partai Demokrat. Bajuri mengklaim kader anyar itu terbilang potensial di partainya yang lama, seperti mantan dewan dan ada yang masih menjabat dewan.
"Ada dari pensiunan pejabat ASN, TNI, pengusaha, dan aktivis juga dari keluarga besar ponpes juga ada. Semua data telah dilaporkan termasuk nama dan latar belakang partainya serta aktivitas saat ini," kata Bajuri.
Lebih lanjut disampaikan Bajuri, sebagai etika politik, kepindahan pilihan partai adalah hak individual. Makanya kata dia, secara lembaga tidak diumumkan, karena untuk hubungan interaksi dan komunikasi baik pribadi dan organisasi agar publik akan mengetahuinya.
Ia juga mengimbau kader anyar Demokrat agar tak membicarakan partainya lamanya. Sebab, bisa berdampak buruk bagi individunya sendiri.
"Cukup sekarang gabung ke Demokrat dengan pertimbangan pilihan politik. Kedepannya tidak membuka kekecewaan politiknya, karena akan dinilai oleh publik tentang kedewasaan, integritas, dedikasi dan loyalitasnya. Ini yang selalu disampaikan pada kader yang baru gabung ke Demokrat," kata Bajuri.
(sud/mso)