Piring 'Istimewa' Alat Pengecek Emas Milik Para Gurandil Sukabumi

Piring 'Istimewa' Alat Pengecek Emas Milik Para Gurandil Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 18 Mei 2023 14:30 WIB
Penambang emas di Blok Cibuluh, Sukabumi.
Penambang emas di Blok Cibuluh, Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Para gurandil atau penambang emas liar di Blok Cibuluh, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi memiliki alat istimewa sebelum melakukan penggalian di area tambang. Bukan alat berat, namun sebuah piring.

Piring-piring berukuran kecil itu kerap dibawa para penambang sebelum turun ke dalam lubang galian. Salah seorang penambang lebih dulu turun ke dalam lubang kemudian mengambil sampel tanah, sampel itu dibawa dan dicek menggunakan piring.

"Mirip dengan mendulang, cuma lebih ringkas menggunakan piring. Tanah itu ditaruh di piring kemudian dicampur air. Tanah larut oleh air, yang tertinggal batu dan emas terus saja di goyang sampai benar-benar terlihat bintik emasnya," kata Nn (41), salah seorang penambang kepada detikJabar, Kamis (18/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikJabar melihat langsung proses tersebut. Piring dimasukan ke dalam ember berisi tanah dari dalam lubang tambang. Menggunakan tangan kosong, ia kemudian meremas dan memutar-mutar tanah bercampur air. Setelah sedikit air tersisa terlihat butiran-butiran emas, beberapa penambang lain tampak serius melihat proses itu.

"Ini ada, ini juga artinya bahan yang akan diambil bagus. Kalau sudah seperti ini tinggal dikeruk, kalau memang ada batuannya pakai pahat ngambil dari lubang. Setelah itu, semua bahan diambil untuk prosesnya ada dua, pakai gelundung atau rendaman," ungkap Nn.

ADVERTISEMENT

Nn tidak menampik, resiko yang dihadapi penambang sangat kompleks. Mulai dari bahaya longsor dari atas lubang hingga dikejar-kejar Polisi Hutan. Namun menurutnya penambang tidak ada pilihan lain, ketika urusan perut sudah memanggil.

"Hasilnya untuk ke rumah, kalau kami hanya menambang saja. Hasilnya bagi-bagi, karena sekali masuk lubang ongkos yang dikeluarkan tidak sedikit," tuturnya.

Terjawab sudah, kenapa para gurandil seolah tak kapok kembali lagi ke area tambang. Urusan perut, tuntutan keluarga hingga kebutuhan sehari-hari membuat mereka tak ada pilihan.

"Hari ini dibubarkan besoknya balik lagi, kadang rela jalan kaki sampai 3 kilometer malam-malam keluar masuk hutan hanya buat menambang lagi. Karena potensi emas di kawasan ini luar biasa banyaknya, sudah banyak yang bisa membeli mobil, tanah bahkan rumah," pungkas Nn.

(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads