'Lubang Viral' yang Melegenda di Lokasi Tambang Ilegal Sukabumi

'Lubang Viral' yang Melegenda di Lokasi Tambang Ilegal Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 17 Mei 2023 18:00 WIB
Aksi perambahan lahan milik Perhutani di Blok Cibuluh, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi masih berlangsung hingga hari ini.
Aksi perambahan lahan milik Perhutani di Blok Cibuluh, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Aksi perambahan lahan milik Perhutani di Blok Cibuluh, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi masih berlangsung hingga hari ini. Meski berkali-kali dibubarkan, para gurandil alias penambang ilegal masih mendatangi lokasi itu.

Pantauan detikJabar di lokasi tersebut, Rabu (17/5/2023), sejumlah penambang masih beraktivitas memasuki lubang-lubang yang mereka gali. Beberapa lainnya terlihat mengengkol beban (bahan emas) dari dalam lubang. Salah satu alasan, para penambang ingin mendapatkan hasil fantastis berkat cerita 'lubang viral' di lokasi tersebut.

"Di sini ada yang disebut lubang viral, disebut begitu karena pembuat lubang hasil bahannya meledak alias olahannya di atas 1 kilogram. Si penambang kadang memposting hasilnya ke media sosial, akhirnya viral," kata Et (40), salah seorang penambang kepada detikJabar, Rabu (17/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viralnya kisah sukses gurandil itu memancing penambang lain berdatangan. Hal itulah yang membuat lokasi tambang jadi mirip pasar. Mereka berdesakan, saling menggali lubang.

Jarak antara lubang saling berdekatan, lubang itu hanya sedalam 3-4 meter. Namun di bagian dasar terdapat lubang lain ke pinggir. "Penambang harus merangkak, nah posisi ini yang kadang rentan. Ketika bagian atas ambruk, ya tertimbun. Sudah dua kali kejadian penambang tewas seperti itu," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Penambang sebenarnya sepakat jika hasil tambang tidak sampai diunggah ke media sosial, hal itu yang kemudian memancing gurandil berdatangan.

"Hari pertama sampai ribuan orang, semua penuh numpuk. Dulunya ini area pinus, tapi setelah dirambah jadi gersang. Pohon-pohon ditebang, pohon masih muda. Gurandil tertarik ke sini karena dikasih tahu sama pemilik lubang viral," ungkap Nn, penambang lainnya.

Informasi diperoleh, sedikitnya ada 3 lubang yang viral karena hasil tambangnya melebihi 1 kilogram. "Kalau harga jual itu hitungannya pergram-perkadar, kalau kadar emas 93 karat Rp 920 ribu per gram. Nah rata-rata lubang itu viral hasilnya sampai ada yang 1 kilogram, ini yang bikin ngiler gurandil lain berdatangan," pungkas Nn.

Sebelumnya, Yadi Siswandi, Humas Perhutani membenarkan kabar itu. Menurutnya pihak Perhutani sendiri sudah melakukan antisipasi dengan membubarkan aktivitas ilegal tersebut.

"Itu bahayanya melakukan (pertambangan) tanpa izin yang punya, masuk tiba-tiba meninggal itu di luar pantauan kita," kata Yadi.

Yadi merinci, wilayah aktivitas tambang ilegal itu berada di wilayah Lengkong, BKPH Keasperan Lengkong. Pihaknya juga sudah mewaspadai adanya kegiatan itu melalui operasi patroli rutin.

"Betul kemarin sempat mengadakan operasi rutin, ketika rekan kita berpatroli, sudah kelihatan ada gerakan (penambang liar) kita antisipasi diperingati digebahkeun (diusir), kalau tertangkap tangan konsekuensi masuk ke wilayah hutan," ungkapnya.

(sya/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads