Ribuan warga melakukan aktivitas pertambangan emas liar di Blok Cibuluh, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Hasil olahan emas dari lokasi itu dikabarkan mencapai puluhan hingga ratusan juta Rupiah.
Namun, di balik cuan yang menggiurkan terdapat bahaya yang mengancam para penambang emas ilegal. Bahkan beberapa hari lalu seorang penambang emas dikabarkan tewas tertimbun.
"Awalnya hanya ada beberapa orang saja, membuka galian emas. Saat itu hasilnya melimpah, hasil olahan sampai ada yang dapat 1 kilogram itu dibagi 4 orang yang melakukan aktivitas tambang," kata N, warga di sekitar lokasi kepada detikJabar, Senin (15/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sejumlah dokumentasi yang diterima detikJabar, emas-emas itu berbentuk bulat. Emas itu hasil pencetan (pijit) proses menuju akhir dari pengolahan emas, setelah sebelumnya menggunakan alat bernama gelundung teknik tradisional yang biasa dilakukan masyarakat penambang.
"Harga pasaran menyesuaikan bisa Rp 800 ribu sampai Rp 900 ribuan hasil emas itu ditampung oleh para pengepul. Memang benar, mereka (pengepul) sampai kehabisan modal membeli emas Cibuluh, para penambang sampai kebeli mobil," ungkap N.
"Pemilik alat gelundung menyewakan ke para penambang untuk mengolah batuan beban (bahan emas), sampai penuh padat, siang malam muter sampai jadi bahan olahan setengah jadi," sambungnya.
Soal tambang ilegal di Kabupaten Sukabumi sudah bukan rahasia umum. Meskipun ada tindakan tegas, aktivitas di Blok Cibuluh masih beroperasi hingga hari ini.
"Melihat hasil olahan emas yang kemudian viral di kalangan penambang membuat mereka sampai nekat masuk lagi ke area tambang. Kucing-kucingan dengan aparat, kalau sudah urusan perut bingung juga," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, aktivitas penambangan emas ilegal di Blok Cibuluh, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi masih bergeliat. Padahal kegiatan tersebut sudah dilarang oleh pihak berwajib.
Informasi yang diperoleh detikJabar, sejumlah penambang ilegal kembali beraktivitas seperti biasa meskipun dibayangi kekhawatiran akan adanya operasi dari petugas keamanan. Diketahui lahan itu merupakan area Perhutani Sukabumi.
"Kembali beroperasi seperti biasa, mereka mengisi lubang-lubang yang kemarin sempat ditinggalkan, ada juga yang mengambil beban (bahan emas) yang tertinggal di lokasi," ungkap H, salah seorang warga yang berada di lokasi tambang kepada detikJabar, Senin (15/5/2023).
(sya/mso)