Alasan Nyamuk Jadi Hewan Paling Mematikan di Dunia

Kabar Internasional

Alasan Nyamuk Jadi Hewan Paling Mematikan di Dunia

Tim detikInet - detikJabar
Sabtu, 13 Mei 2023 21:30 WIB
Mosquito sucking blood on human skin with nature background
Ilustrasi Nyamuk (Foto: Getty Images/iStockphoto/auimeesri)
Jakarta -

Hewan ini tak sebuas singa yang bisa mengoyak daging buruannya atau seperti ular yang berbisa, namun nyamuk dinobatkan sebagai binatang paling mematikan di dunia.

Dilansir detikInet, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan nyamuk disebut sebagai hewan paling mematikan karena diperkirakan telah membunuh 500 ribu hingga lebih dari satu juta jiwa per tahun. Alasan utama mengapa nyamuk sangat mematikan adalah karena mereka adalah vektor penyakit, khususnya malaria.

"Malaria telah begitu lama menghancurkan populasi manusia," kata ahli ekologi penyakit di Cary Institute of Ecosystem Studies di Millbrook, New York, Shannon LaDeau seperti dikutip dari Live Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, malaria disebabkan oleh organisme parasit bersel tunggal dalam genus Plasmodium, dibawa dari orang ke orang oleh nyamuk Anopheles. Meskipun penyakit ini jarang terjadi di Amerika Utara dan Eropa, penyakit ini umum terjadi di beberapa bagian Afrika, Asia selatan, dan Amerika Selatan, menurut Our World in Data.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, malaria menyebabkan sekitar 619 kematian pada tahun 2021 diseluruh dunia. Penyakit ini umumnya dapat diobati dengan perawatan kesehatan yang dapat diakses.

ADVERTISEMENT

Tapi untuk orang yang berisiko tinggi, seperti balita, wanita hamil, dan orang dengan defisiensi imun seperti HIV/AIDS, terkena malaria bisa menjadi sangat serius dan berdampak parah. Menurut WHO, sekitar 80% dari semua kematian akibat malaria di Afrika terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.

Nyamuk juga menyebarkan berbagai penyakit lain, termasuk demam berdarah, chikungunya, virus West Nile, virus Zika dan filariasis limfatik infeksi parasit.

"Jadi mengapa nyamuk sangat efektif menyebarkan penyakit? Pertama, nyamuk betina menghisap darah, yang berarti mereka dengan mudah memindahkan patogen dari aliran darah satu orang ke orang lain. Mereka juga kecil dan bersayap, yang berarti mereka dapat menyebar dengan mudah dan menggigit orang tanpa diketahui," jelas LaDeau.

Lalu, ada fakta bahwa kita berbagi ekosistem dan sumber daya. Nyamuk mengandalkan air untuk bereproduksi, sama seperti manusia yang mengandalkan air untuk hidup, artinya kita cenderung hidup di tempat yang sama.

"Kita tidak dapat sepenuhnya memisahkan diri dari habitat yang mereka butuhkan," sebut LaDeau lagi.

Meski begitu, ada cara untuk mengurangi risiko penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Bahkan pembaruan infrastruktur kecil pun dapat membuat perbedaan besar, catat LaDeau. Misalnya, kasa jendela dapat membantu menjauhkan nyamuk di luar rumah dan pipa ledeng dapat menahan air agar tidak berada di kolam terbuka.

Fasilitas semacam itu yang membuat malaria tidak tersebar luas di banyak bagian dunia dengan infrastruktur yang lebih baik. Di daerah tanpa fasilitas seperti ini, kelambu dapat membantu menjauhkan serangga agar tidak menyerang tempat tidur.

Pencegahan ini juga dapat melindungi dari penyakit bawaan nyamuk lainnya, seperti demam berdarah, yang membunuh puluhan ribu orang setiap tahun. Namun, upaya kesehatan masyarakat melawan penyakit yang ditularkan nyamuk menghadapi perjuangan berat di bawah perubahan iklim.

"Saat Bumi makin menghangat, penyakit ini dapat mulai menyebar ke area baru jika lingkungan lokal mulai menjadi lebih ramah terhadap patogen ini dan nyamuk yang membawanya," kata ahli ekologi penyakit di University of California Santa Barbara Andy MacDonald.

Namun, nyamuk bukanlah satu-satunya hewan yang sangat mematikan di planet kita. Menurut WHO, ular membunuh antara 81 ribu hingga 138 ribu orang setiap tahun, menjadikannya salah satu hewan paling mematikan bagi manusia. Selain itu ada rabies, penyakit yang disebarkan oleh gigitan mamalia yang terinfeksi (biasanya anjing), membunuh sekitar 59 ribu orang setiap tahun.

Hewan lain seperti siput air tawar dan serangga pembunuh, juga menyebarkan penyakit yang berpotensi mematikan bagi manusia seperti schistosomiasis dan penyakit Chagas, yang masing-masing membunuh ribuan orang setiap tahun.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads