Kepulauan Riau dilaporkan mulai dilanda wabah demam babi Afrika (ASF). Wabah ini terdeteksi berada di sebuah peternakan yang lokasinya dekat dengan Singapura sebagaimana laporan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH).
Dikutip dari detikHealth, WOAH saat merilis temuan ini pada Selasa (9/5/2023), wabah demam babi Afrika itu dilaporkan telah menewaskan 35.297 babi dalam kawanan 285.034 di sebuah peternakan yang terletak di pulau Bulan. Juga, terdeteksi pada 1 April dan dikonfirmasi pada 28 April kata WOAH.
Demam babi Afrika tak berbahaya bagi manusia, namun bisa berakibat fatal bagi babi. Wabah ini juga telah menjangkiti China selama bertahun-tahun, seperti dikutip dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada gelombang awal selama 2018 dan 2019, penyakit tersebut telah membunuh jutaan babi dan menyebabkan penurunan dramatis dalam produksi daging yang mengguncang pasar global. China bahkan juga dilaporkan menghadapi lonjakan infeksi baru-baru ini tahun ini.
Sumber wabah di Indonesia masih belum diketahui, tetapi otoritas dokter hewan mengatakan kepada WOAH bahwa manusia, kendaraan, pakan, lalat, dan babi hutan mungkin telah memainkan peran penting dalam masuknya ASF di peternakan.
Penyelidikan dimulai setelah penyakit itu terdeteksi oleh Badan Pangan Singapura pada babi impor.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini.
(ral/mso)