Seorang petugas pemeriksa jembatan berinisial MBK (22) hilang terbawa arus sungai di Jembatan Cimahi, Kabupaten Sukabumi, Jumat (5/5/2023) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu tepatnya terjadi di Jalan Raya Nasional Sukabumi-Bogor, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Korban merupakan pekerja dari konsultan surveyor PT Arya Graha Bandung yang bekerja untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Rekan korban, Aldi (23) mengatakan, awalnya ada tiga orang pekerja dan dua orang pengawas pemeriksaan Jembatan Cimahi. Masing-masing pekerja memiliki tugas yang berbeda. Aldi bertugas mengukur jembatan sedangkan korban bertugas mengambil visual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Foto visual dulu semuanya jadi ada bagian-bagiannya. Korban itu memotret visual, saya sama Rifki ngukur. Setelah memotret bagian atas semuanya, korban itu ke bawah jembatan," kata Aldi kepada detikJabar di lokasi, Jumat (5/5/2023) malam.
Kemudian kedua pekerja lainnya ikut turun ke bawah jembatan. Aldi mengatakan, korban saat itu sudah memakai alat pengaman dan berniat menyeberangi Sungai Cimahi namun air tiba-tiba meluap.
"Korban nyebrang sampai ke mulut jembatan, di depannya abis itu tiba-tiba air sudah naik jadi susah untuk balik lagi. Saya ambil tali sama Pak Rifki, saya bentangin tali. Itu sudah ketarik (korban) sudah pegangan," ujarnya.
Rekan korban, Rifki mengikatkan tali webing itu ke batang pohon. Sayangnya, pohon itu tak dapat menahan beban hingga akhirnya ikut terbawa arus.
"Sama Rifki selanjutnya diikat ke batang pohon setelah ditarik batang pohonnya itu patah, bertiga (narik) itu nggak kuat. Beberapa warga ada yang datang ikut bantu," ucap dia.
Aldi mengatakan pakaian terakhir yang digunakan korban yakni rompi safety dan memakai pakaian hitam. Aldi berharap korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Pantauan detikJabar di lokasi sekitar pukul 21:40 WIB beberapa relawan dan Forkopimcam nampak berjaga di sekitar jembatan. Proses pencarian belum dimulai karena tidak dianjurkan oleh Basarnas untuk melakukan pencarian di malam hari.
"Barusan Komandan Basarnas (Suryo Adianto) melakukan komunikasi dengan kami yang menyatakan bahwa untuk pencarian korban SOP nya tidak dilakukan malam hari karena beresiko. Untuk itu kami melakukan briefing sepakat bahwa besok kita akan melakukan pencarian," kata Camat Cicantayan Anwari.
"Kita rencanakan jam 07:00 WIB akan lakukan penelusuran dan Basarnas sudah siap untuk membantu melakukan pencarian. Pencarian titik awal dari sini mungkin smpai ke arah Water Kerah Cibadak," sambungnya.
(iqk/iqk)