Pihak keluarga menanti langkah nyata pemerintah Indonesia untuk segera memulangkan Noviana Indah Susanti, warga Baros, Kota Cimahi yang terjebak di Myanmar. WNI tersebut dijebak hingga bekerja sebagai penipu online.
Wanita 37 tahun itu menjadi korban penipuan lowongan kerja online. Ia dijanjikan bekerja di Thailand menjadi customer service. Alih-alih menjadi cs, Noviana justru menjadi seorang scammer alias penipu online di Myawaddy, Myanmar.
Dinda Meidhita Hapsari (34), adik Noviana mengatakan ia mewakili keluarganya berharap kakak kandungnya itu bisa segera dipulangkan ke tanah air. Ia sendiri sudah melaporkan kasus tersebut ke pemerintah daerah hingga pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah lapor ke BP2MI, bahkan sudah komunikasi dengan KBRI di Yangoon, Myanmar via WhatsApp. Informasinya kasus yang saya laporkan itu sudah diterima aparat Myanmar," kata Dinda saat ditemui di Cisarua, Bandung Barat, Kamis (4/5/2023).
Dinda mengatakan pemulangan kakaknya itu memang tak mudah. Ada kendala yang dihadapi pihak terkait dalam upayanya yakni Myawaddy merupakan daerah yang sedang berkonflik
"Yang menjadi kendala itu di sana kan zona konflik, sehingga jika ada yang bisa memasuki Myawaddy itu akan memicu konflik lainnya. Jadi ya kita tunggu saja tindaklanjutnya seperti apa," ucap Dinda.
Kekhawatiran keluarga, kata Dinda, makin menjadi lantaran selama sepuluh hari terakhir ia sudah putus komunikasi dengan Noviana. Apalagi mereka mengetahui jika kondisi kesehatan Noviana sedang tidak baik.
"Kebetulan sudah 10 hari ini kakak saya bersama teman-temannya sudah tidak ada kabar sama sekali, lost contact. Saya dan keluarga bingung dan khawatir sama kondisi kakak saya di sana," tutur Dinda.
Sebelumnya Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cimahi, Ida Farida mengatakan kasus itu saat ini ditangani pemerintah pusat.
"Kami sudah koordinasi dengan UPT PPA Jabar. Kemarin informasinya kasus itu sudah ditangani pemerintah pusat," ujar Ida saat ditemui di Pemkot Cimahi.
Ida mengatakan pihaknya menunggu informasi lanjutan mengenai nasib dan upaya penulangan warga Kota Cimahi dan WNI lainnya. Sebab diketahui para WNI itu ada di daerah konflik.
"Informasinya juga di Myanmar itu mereka ada di daerah konflik, jadi belum ada tindak lanjut dan upaya pemulangan. Tapi intinya ditangani Satgas TPPO pemerintah pusat," ucap Ida.
(dir/dir)