Ilmuwan Dibuat Cemas gegara Suhu Daratan dan Lautan yang Makin Panas

Kabar Internasional

Ilmuwan Dibuat Cemas gegara Suhu Daratan dan Lautan yang Makin Panas

Tim detikInet - detikJabar
Minggu, 30 Apr 2023 21:30 WIB
People hold an umbrella while crossing the street as temperatures hit a record 45.4 degrees Celsius (113.7 Fahrenheit) in Bangkok, Thailand, April 22, 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa     TPX IMAGES OF THE DAY
Potret Thailand Dilanda Panas Ekstrem, Suhu Bisa Capai 45°C (Foto: REUTERS/CHALINEE THIRASUPA)
Jakarta -

Ilmuwan dunia dibuat cemas gegara daratan di bumi semakin panas. Selain daratan, suhu lautan juga ikut meningkat. Saat ini sebagian besar wilayah di Asia seperti Thailand, Laos, India dan Bangladesh bahkan mengalami rekor kenaikan suhu.

Dilansir detikInet, suhu samudera baru-baru ini mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Seperti dikutip dari Guardian, membuat gelombang panas menerpa para makhluk di dalam laut.

Data awal dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menunjukkan suhu rata-rata di permukaan laut berada pada 21,1 Celcius sejak awal April, melampaui suhu tertinggi sebelumnya 21 derajat Celcius di tahun 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena cuaca La Nina selama 3 tahun di seluruh Pasifik tropis yang luas membantu menekan suhu dan meredam efek peningkatan emisi gas rumah kaca. Tapi ilmuwan mengatakan panas saat ini naik ke permukaan laut, terkait dengan potensi fenomena El Nino yang berisiko meningkatkan cuaca ekstrim dan suhu panas.

Dr Mike McPhaden, peneliti senior di NOAA menyebut La Nina yang terjadi 3 tahun berurutan telah berakhir. Periode dingin yang berkepanjangan ini menurunkan suhu permukaan rata-rata global meskipun gas rumah kaca di atmosfer meningkat. Saat ini, hal itu sudah tidak terjadi.

ADVERTISEMENT

"Sekarang setelah ini berakhir, kita mungkin melihat sinyal perubahan iklim datang dengan keras dan jelas," sebutnya. Periode La Nina punya pengaruh pendinginan pada suhu global. Adapun dengan periode El Nino, suhu lautan di lebih hangat dari biasanya dan suhu global meningkat.

Celakanya, lautan yang lebih hangat dapat membunuh kehidupan laut, menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem, dan juga menaikkan level permukaan laut. Selain itu, lautan juga menjadi kurang efisien dalam menyerap gas rumah kaca.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads