.webp)
Dikutip dari detikINET, Gigachat saat ini masih dalam tahap uji coba dan menerima tester lewat undangan. Menurut Sberbank fitur unggulan GigaChat adalah kemampuannya berkomunikasinya dalam bahasa Rusia yang lebih baik ketimbang jaringan neural asing lainnya.
Menariknya, Sberbank selaku pengembang GigaChat bukanlah perusahaan teknologi Rusia, melainkan bank milik negara. Tapi dalam beberapa tahun terakhir Sberbank memang menggelontorkan banyak uang untuk berinvestasi di bidang teknologi, seperti dikutip dari Interesting Engineering, Rabu (26/4/2023).
Investasi itu dibuat untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor teknologi dari Barat, terutama di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang masih berlangsung.
Mengingat Rusia saat ini menerima sanksi dari beberapa negara Barat, belum diketahui bagaimana mereka bisa mengumpulkan chip yang akan dibutuhkan untuk penelitian dan pengembangan AI ke depannya.
Peluncuran GigaChat mengikuti popularitas ChatGPT yang semakin melonjak sejak diluncurkan pada November lalu. Chatbot buatan OpenAI itu digunakan untuk bercakap-cakap, menulis puisi, hingga menulis barisan kode.
Kecanggihan ChatGPT juga menarik perhatian Microsoft yang langsung menanamkan modal miliaran dolar ke OpenAI. Microsoft juga menyematkan teknologi yang mengotaki ChatGPT ke produknya, seperti Bing, Edge, dan Microsoft 365.
Perusahaan teknologi lainnya pun berlomba-lomba merilis pesaing ChatGPT. Google belum lama ini merilis Bard untuk menyaingi ChatGPT dan perlahan menambahkan fitur canggih untuk chatbot tersebut.
Raksasa teknologi China juga tidak tinggal diam, seperti platform mesin pencari Baidu yang meluncurkan Erniebot beberapa waktu yang lalu. Tidak lama kemudian, Alibaba meluncurkan model AI bernama Tongyi Qianwen yang jago bahasa Inggris dan China.
Artikel ini telah tayang di detikINET dengan judul GigaChat, Penantang ChatGPT dari Rusia Resmi Meluncur (yum/yum)
