Polisi memeriksa sebanyak 7 orang saksi terkait kematian Rahmat (40), pria yang dituding mencuri lalu dihakimi massa di Kampung Cicariang, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Sukabumi.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Purnomo mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi.
"Sejauh ini kita masih melakukan penyelidikan ada beberapa orang saksi kita periksa, kita fokus mengungkap kasus ini," kata Dian di Mapolres Sukabumi, Jumat (28/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dian, di antara saksi yang diperiksa polisi tidak menutup kemungkinan ada yang kemudian dinaikan statusnya menjadi tersangka. "Tidak menutup kemungkinan 7 orang ini menjadi tersangka," imbuhnya.
Terkait kronologi lengkap kejadian tersebut, Dian menjelaskan pihaknya mendapat laporan soal adanya korban yang tergeletak di jalan di wilayah Kecamatan Cikakak.
"Tadi malam kita mendapat laporan ada korban tergeletak di jalan Kecamatan Cikakak, kita datang kesana mengecek. Ternyata benar ada seorang pria yang kondisinya terluka kemudian kita bawa ke rumah sakit dan tadi pagi pukul 01.42 WIB korban meninggal dunia," pungkasnya.
Terkait penyebab korban terluka hingga kemudian tewas, Dian menjelaskan pihaknya masih melakukan pendalaman. "Terkait penyebab korban (tewas) kita masih pendalaman dan penyelidikan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rahmat (40) alias Amad tewas setelah dihakimi massa di Kampung Cicariang, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Massa menduga pria itu sebagai pelaku pencurian atau maling.
Informasi diperoleh detikJabar, peristiwa itu terjadi pada Kamis (27/4/2023) sore. Video saat Kamad dianiaya, viral di aplikasi perpesanan, dia sempat koma hingga akhirnya meninggal dunia.
"Kronologi kejadiannya saya enggak di TKP, jadi awalnya banyak yang melihat (memergoki) ketika dia mencuri, hanya barang bukti enggak ada," kata Irwan, Kepala Dusun (Kadus) setempat kepada detikJabar, Jumat (28/4/2023).
Informasi sejauh ini yang diterima Irwan, Kamad dijemput dari rumahnya oleh beberapa orang warga Ridogalih yang kehilangan motor. Sampai kemudian, dia dihakimi hingga meregang nyawa. Akibat luka-luka yang dideritanya, korbanpun tewas.
"Jadi memang sudah dicurigai, sering ketahuab. Hanya awalnya sering ketahuan (mencuri) hasil bumi, baru sekarang-sekarang ke kendaraan bermotor," ujar Irwan.
(sya/mso)