Tangis Pilu Istri-Anak Usai Rahmat Tewas Dihakimi Massa di Sukabumi

Tangis Pilu Istri-Anak Usai Rahmat Tewas Dihakimi Massa di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 28 Apr 2023 13:17 WIB
Istri dan Anak Rahmat korban tewas dihakimi massa histeris di rumah sakit
Istri dan Anak Rahmat korban tewas dihakimi massa histeris di rumah sakit (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Suasana ruang Instalasi Kamar Jenazah RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mendadak riuh oleh suara tangisan istri dan anak Rahmat (40). Rahmat tewas akibat dihakimi massa karena dituding mencuri.

Kades Sukamaju, Kecamatan Cikakak Empang terlihat menenangkan keduanya. Salah seorang anak korban meminta pihak rumah sakit dan kepolisian menyerahkan jasad sang ayah.

"Eneng tenang, si bapak mau diperiksa dulu sok eneng tenang dulu ya si bapak mau diperiksa dulu," kata Empang menenangkan putri korban seraya membawa keluar dari ruangan kamar jenazah, Jumat (28/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum berhenti di situ, tiba-tiba datang perempuan lain yang juga menangis histeris. Empang menyebut perempuan itu sebagai istri Rahmat.

"Embung, ulah dibawa-ulah dibawa, bapak ulah dibawa (Enggak, jangan dibawa, jangan dibawa bapak jangan dibawa)," teriak perempuan itu histeris.

ADVERTISEMENT

Empang menceritakan, selepas bercerai dengan istri sebelumnya di Kampung Cicariang, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Rahmat belum mengurus identitas kependudukannya. Secara domisili, korban masih berstatus warga Ridogalih.

"Aslinya Kampung Cimuncang, Desa Sukamaju. Dia meninggalkan tiga orang anak dan istri, saat ini kami berupaya menenangkan keluarganya yang datang ke rumah sakit agar korban bisa dibawa untuk Otopsi di RSUD Sekarwangi," kata Empang kepada detikJabar.

"Walaupun dia status domisili di Ridogalih, Cicariang, identitas yang ada namun ada mantan istri, anaknya tiga satu masih kecil tentunya sebagai Kades Sukamaju sangat prihatin dengan kejadian ini, persoalan supaya tidak terulang kembali saya menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepolisian," tutur Empang menambahkan.

Tidak lama, Empang membawa istri dan anak korban ke dalam mobil ambulan Desa Sukamaju. Salah seorang putri korban terlihat bercucuran air mata, sambil menatap ruang kamar jenazah dari jendela mobil ambulan yang perlahan berlalu pergi meninggalkan rumah sakit.

(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads