7 Fakta Semburan Api yang Buat Rest Area Cipali Ditutup

7 Fakta Semburan Api yang Buat Rest Area Cipali Ditutup

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 28 Apr 2023 08:46 WIB
Semburan api di Tol Cipali Subang.
Semburan api di Rest Area Tol Cipali Subang (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar).
Bandung -

Semburan api tiba-tiba muncul dari dalam sumur yang berada di Rest Area KM 86 B Tol Cipali, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (26/4/2023) sekitar pukul 09.30 WIB. Hingga saat ini semburan api belum juga padam.

Berikut 7 fakta atas peristiwa munculnya semburan api di Rest Area KM 86 B Tol Cipali:

1.Terjadi Usai Upaya Penggalian Sumur

Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Subang Komara, sebelumnya pihak pengelola Tol Cipali hendak meningkatkan kapasitas kebutuhan air bersih di Rest Area KM 86 B Tol Cipali sejak 10 April 2023 lalu sehingga dilakukan sejumlah prosedur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai Lebaran, menurut Komara pekerjaan dari penggalian sumur air bersih ini sudah terpasang sedalam 40 meter, untuk total kedalaman dari sumurnya tersebut diperkirakan sekitar 100 meter.

"Dalam perjalanannya setelah Idul Fitri, mesin pompa yang baru sudah terpasang di kedalaman 40 meter, sementara kedalaman sumur sendiri diperkirakan 100 meter berdasarkan keterangan dari pihak pengelola Rest Areanya," katanya.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, lanjut Komara, muncul dari dalam sumur luapan air yang sudah tercampur lumpur. Dia menduga dari lumpur tersebut mengandung material minyak. Entah bagaimana yang jelas dengan tiba-tiba semburan api pun muncul dari dalam sumur tersebut.

"Namun setelah terpasang dua hari kemudian muncul lah luapan air dari dalam sumur bor kemudian diikuti oleh lumpur yang diduga sudah bercampur dengan material minyak semacam minyak dan tiba-tiba muncul lah api menyembur ke atas," kata dia.

2.Tidak Ada Korban Jiwa

Kasi Kedaruratan BPBD Subang Komara mengungkapkan, dari informasi petugas yang di lapangan, sebelum kejadian terdapat sebanyak sembilan pekerja berada di area sekitar TKP. Namun beruntung total sembilan pekerja penggalian sumur air tersebut tidak memgalami luka-luka.

"Menurut informasi, tidak ada korban luka maupun meninggal pada saat kejadian semburan api muncul. Kurang lebih ada sembilan orang pekerja (saat kejadian di lokasi)," ujar Komara saat dihubungi detikJabar.

3.Ketinggian Api 7-8 Meter

Masih kataKomara, ketinggian api kuranglebi 7-8 meter, lebar 3-5 meter, jarak panas sekitar 15-20 meter. Upaya sementara, timdamkar dan Pertamina EP merelokasi sebaran api dan panas dengan menyiram secara periodik. Hingga saat ini semburan api masih tetap menyala dan petugas masih tetap berjaga.

4. Semburan Api Bukan dari Pipa Milik Pertamina

Setelah munculnya semburan api yang berasal dari galian sumur untuk menambah kapasitas air bersih di Rest Area KM 86 tersebut, pihak terkait langsung melakukan pengecekan untuk mengetahui pasti penyebab munculnya api.

Dari investigasi sementara, Komara menegaskan munculnya api bukan dari pipa milik Pertamina yang berada di Rest Area KM 86 Tol Cipali.

"Berdasarkan hasil investigasi dan assessment kami di lapangan bersama dengan tim Damkar, Polres Subang, TNI dan Astra, Pertamina EP ternyata didapat bahwa ada pemicu munculnya api baru dugaan sementara. Tapi yang jelas bahwa terjadinya timbulnya api bukan berasal dari Pertamina," tegasnya.

5. Rest Area Ditutup Sementara

Guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan, pihak kepolisian dari Polres Subang terpaksa harus menutup sementara Rest Area KM 86 Tol Cipali hingga waktu yang belum ditentukan.

"Kami menutup Rest Area supaya pemudik tidak mampir ke sini sehingga bisa mengurangi resiko kepada para pemudik," ujar Sumarni saat dihubungi detikJabar.

Selain menutup Rest Area KM 86 B dari Tol Cipali ini, menurut Sumarni kini petugas seperti armada kendaraan Damkar Subang sudah bersiaga di lokasi semburan api.

"Kami untuk melokalisir adanya fatalitasnya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, kami juga sudah menyiagakan Damkar," katanya.

"Anggota sudah melakukan kegiatan pengamanan dan evakuasi masyarakat agar tidak ada yang mendekat ke titik api," ucap Sumarni menambahkan.

6.Semburan Api Belum Padam Selama 24 Jam

Semburan api yang berasal dari dalam sumur di Rest Area KM 86 B Tol Cipali masih belum padam hingga hari ini, Kamis (27/4/2023). Diketahui semburan api tersebut muncul sejak Rabu (26/4/2023) pukul 09.30 WIB.

Kepala Penyelidik Bumi Ahli Muda Bidang ESDM Kabupaten Subang Ivan mengatakan, semburan api tersebut belum ada tanda-tanda menurun atau masih sama dari awal semburan api muncul.

"Api masih menyala. Betul (semburan api masih sama kayak kemarin) dan terus di pantau dan dievaluasi intensitas semburannya," ujar Ivan saat dihubungi detikJabar.

Menurut Ivan, pihaknya menduga semburan api yang muncul dari dalam sumur tersebut merupakan gas alami. Oleh karena itu, pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut.

7.Di Bawah Permukaan Tanah Ada Antiklin

Badan Geologi telah mengkaji fenomena semburan api di rest area Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 86. Badan Geologi menyebut semburan api itu merupakan gas yang keluar dari puncak antiklin atau lapisan batuan sedimen.

Penyelidik Bumi Muda Bidang Sumber Daya Miga Pusat Survei Geologi Iwan Sukma Gumilar mengatakan, wilayah utara Jabar memiliki lapangan migas. "Jadi, kita lihat dari struktur bawah permukaannya itu memang ada antiklin yang memungkin migas terakumulasi," kata Iwan Sukma kepada detikJabar, Kamis (27/4/2023).

"Titik sumur (semburan) itu berada di puncak antiklin. Nah, seperti kayu atau penggaris yang dibengkokkan atau melengkung. Maka, puncaknya itu kan banyak rekahan atau zona lemah," ucap Iwan menambahkan.

Iwan mengatakan gas keluar dari zona lemah tersebut. Ia mengatakan lapisan aluvial atau tanah yang terbentuk karena endapan terbilang tipis. Sehingga, tanah tersebut merekah dan mengeluarkan secara alamiah.

"Apalagi posisinya di puncak antiklin atau zona lemah. Namanya fluida itu kan terus mengalir mencari zona lemah untuk keluar," kata Iwan.

Iwan mengaku perlu kajian mendalam untuk mengetahui zona lemah. Namun, lanjut Iwan, adanya semburan api itu bisa dijadikan sebagai kontrol sa



Hide Ads