Semburan api tiba-tiba muncul dari dalam sumur yang berada di Rest Area KM 86 B Tol Cipali, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (26/4/2023) sekitar pukul 09.30 WIB. Hingga saat ini semburan api belum juga padam.
Berikut 7 fakta atas peristiwa munculnya semburan api di Rest Area KM 86 B Tol Cipali:
1.Terjadi Usai Upaya Penggalian Sumur
Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Subang Komara, sebelumnya pihak pengelola Tol Cipali hendak meningkatkan kapasitas kebutuhan air bersih di Rest Area KM 86 B Tol Cipali sejak 10 April 2023 lalu sehingga dilakukan sejumlah prosedur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai Lebaran, menurut Komara pekerjaan dari penggalian sumur air bersih ini sudah terpasang sedalam 40 meter, untuk total kedalaman dari sumurnya tersebut diperkirakan sekitar 100 meter.
"Dalam perjalanannya setelah Idul Fitri, mesin pompa yang baru sudah terpasang di kedalaman 40 meter, sementara kedalaman sumur sendiri diperkirakan 100 meter berdasarkan keterangan dari pihak pengelola Rest Areanya," katanya.
Setelah itu, lanjut Komara, muncul dari dalam sumur luapan air yang sudah tercampur lumpur. Dia menduga dari lumpur tersebut mengandung material minyak. Entah bagaimana yang jelas dengan tiba-tiba semburan api pun muncul dari dalam sumur tersebut.
"Namun setelah terpasang dua hari kemudian muncul lah luapan air dari dalam sumur bor kemudian diikuti oleh lumpur yang diduga sudah bercampur dengan material minyak semacam minyak dan tiba-tiba muncul lah api menyembur ke atas," kata dia.
2.Tidak Ada Korban Jiwa
Kasi Kedaruratan BPBD Subang Komara mengungkapkan, dari informasi petugas yang di lapangan, sebelum kejadian terdapat sebanyak sembilan pekerja berada di area sekitar TKP. Namun beruntung total sembilan pekerja penggalian sumur air tersebut tidak memgalami luka-luka.
"Menurut informasi, tidak ada korban luka maupun meninggal pada saat kejadian semburan api muncul. Kurang lebih ada sembilan orang pekerja (saat kejadian di lokasi)," ujar Komara saat dihubungi detikJabar.
3.Ketinggian Api 7-8 Meter
Masih kataKomara, ketinggian api kuranglebi 7-8 meter, lebar 3-5 meter, jarak panas sekitar 15-20 meter. Upaya sementara, timdamkar dan Pertamina EP merelokasi sebaran api dan panas dengan menyiram secara periodik. Hingga saat ini semburan api masih tetap menyala dan petugas masih tetap berjaga.