5 Penyair Asal Jawa Barat yang Mengkilap di Dunia Sastra Indonesia

5 Penyair Asal Jawa Barat yang Mengkilap di Dunia Sastra Indonesia

Shafa Aulia Nursani - detikJabar
Kamis, 27 Apr 2023 05:30 WIB
Joko Pinurbo Terbitkan Buku Kumcer Perdana Tak Ada Asu di Antara Kita
Joko Pinurbo (Foto: GPU/ Istimewa)
Bandung -

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang cukup populer di dunia. Puisi kerap kali menghadirkan kata-kata yang indah, dan permainan diksi yang cantik. Bait puisi juga sering dikutip menjadi lirik ataupun ungkapan perasaan untuk diunggah di media sosial.

Semua orang bisa saja menulis puisi, namun tidak semuanya mampu memainkan kata dan memadupadankannya dengan emosi hingga terbentuk menjadi rangkaian puisi yang indah. Puisi sendiri ditulis oleh penyair. Salah satu penyair paling terkenal di Indonesia adalah Chairil Anwar dengan salah satu karya syairnya yang berjudul 'Aku'.

Bukan hanya Chairil Anwar, ada banyak penyair di Indonesia yang memiliki karya-karya yang tak kalah keren. Salah satunya adalah Joko Pinurbo, penyair kelahiran Sukabumi, Jawa Barat. Selain beliau, masih ada beberapa penyair legendaris lainnya yang berasal dari Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut daftar penyair asal Jawa Barat beserta profil singkatnya:

1. Joko Pinurbo

Joko Pinurbo atau lebih dikenal dengan nama penanya, Jokpin merupakan salah satu penyair legendaris asal Jawa Barat. Lahir di Sukabumi, pada tanggal 11 Mei 1962, Joko Pinurbo sudah gemar mengarang puisi sejak di bangku SMA (Sekolah Menengah Atas). Keseriusannya untuk menggeluti dunia puisi ia lanjutkan dengan mengemban pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di IKIP Yogyakarta.

Beberapa karya puisi Jokpin yang terkenal di antaranya adalah Celana (1999), Pacar Kecilku (2003), dan yang terbaru Epigram 60 (2022). Ia memiliki gaya kepenulisan yang mengandung refleksi dan kontemplasi yang dapat menyentuh fenomena kehidupan.

ADVERTISEMENT

2. Acep Zamzam Noor

Penyair lainnya yang berasal dari Jawa Barat adalah Acep Zamzam Noor. Nama lengkapnya Muhammad Zamzam Noor Ilyas dan akrab dipanggil Acep. Acep lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 28 Februari 1960. Acep merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

Karya sastra Acep Zamzam Noor menggambarkan suasana sajak yang religius dan menggambarkan berbagai persoalan hidup. Karya Acep yang telah dipublikasikan beberapa di antaranya adalah Tamparlah Mukaku! (1982), Aku Kini Doa (1986), dan Dayeuh Matapoe (1993). Selain menulis puisi bahasa Indonesia, Acep juga menulis karya sastra bahasa Sunda.

3. Soni Farid Maulana

Kepulangan Soni Farid Maulana pada tahun 2022 lalu meninggalkan duka mendalam bagi dunia sastra. Pasalnya Soni merupakan salah satu penyair hebat di Indonesia. Soni lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 19 Februari 1962.

Awal ketertarikan Soni pada puisi adalah dari kebiasaan neneknya yang suka membacakan puisi dan menyanyikan tembang Sunda sebelum ia tidur. Jasa neneknya ini sangat berpengaruh dalam karirnya, hingga saat neneknya meninggal ia menciptakan puisi "Di Pemakaman" untuk mengenang jasa beliau.

Beberapa karyanya yang terkenal ialah Bunga kecubung (1989), Angsana (2007), Variasi Paris van Java (2004), dan Kalakay Mega (1992). Dua kumpulan puisi Soni Farid Maulana meraih penghargaan dalam Lima Besar Khatulistiwa Literary Award, yaitu Sehampar Kabut pada tahun 2005 - 2006. Selain menulis puisi, Soni juga gemar menulis cerpen.

4. Bode Riswandi

Bode Riswadi merupakan penyair kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat. Ketertarikannya pada dunia sastra telah ia tunjukkan sejak di bangku SMA dengan bergabung ke Sanggar Sastra Tasik (SST). Ketika kuliah di Universitas Siliwangi, ia menjadi penggerak komunitas sastra di kampusnya tersebut.

Aliran lirik puisi karya Bode Riswandi ini mengalir bak selokan. Liriknya-liriknya pendek, sederhana, dan mudah ditangkap. Beberapa karya sastranya adalah Mendaki Kantung Matamu (2010), Istri Tanpa Clurit (2012), dan yang terbaru adalah Hari Terakhir di Rumah Bordil (2020).

5. Dian Hartati

Penyair yang satu ini merupakan teman akrab dari Bode Riswandi. Dian Hartati juga memulai perjalanan sastranya sejak bangku SMA. Dian Hartati meneruskan sekolahnya ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan mengambil jurusan sastra. Ia bergabung dengan komunitas sastra di kampusnya dan sering berdiskusi tentang sastra.

Dalam sebuah tulisan blognya Acep Zamzam Noor menyatakan bahwa gaya penulisan Dian Hartati menunjukkan pergulatan yang keras dengan kata-kata. Namun, ungkapannya ini mampu disajikan dengan kekentalan dan menguraikan persoalan yang abstrak.

Karya Dian Hartati yang berkesan di antaranya adalah Tubuhku Dalam Percintaan Platonik, Masangin, Kopula, dan Akolade.

Itulah 5 penyair yang berasal dari Jawa Barat. Kelima penyair tersebut berjasa besar dalam dunia sastra di Indonesia.

(yum/yum)


Hide Ads