Soni Farid Maulana, seorang sastrawan sekaligus penyair Indonesia, meninggal dunia, Minggu (27/11/2022) subuh di kediamannya, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Jawa Barat.
Soni diketahui mengalami sakit gula sejak beberapa tahun lalu. Almarhum dikebumikan di area pemakaman sekitar tempat tinggalnya pukul 09.00 WIB.
"Iya, tadi subuh dapat kabar dari istri. Memang sudah sakit bertahun-tahun, cukup berat sakit gula," ujar Godi Suwarna, sahabat Soni Farid yang juga merupakan sastrawan saat ditemui di rumah duka, Minggu (27/11/2022) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gempa M 4,6 Guncang Kabupaten Pangandaran |
Godi mengaku sangat kehilangan sosok Soni Farid Maulana. Meski Godi adalah seniornya, namun sudah sangat dekat selama berkiprah di dunia puisi.
"Tentu saja kehilangan. Tidak ada lagi teman ngobrol apalagi mengenai puisi," kata Godi.
Godi mengaku mengenal Soni sejak lama. Ketika itu Godi bersama teman sastrawannya menggelar apresiasi sastra keliling. Ada Eddy D Iskandar, Kani Katanugrata dan Yessi Anwar. Pada saat melakukan ceramah keliling ke Ciamis, Tasikmalaya dan Kuningan, ada seorang anak SMA pada waktu itu dianggap hebat dalam bidang puisi. Anak tersebut adalah Soni Farid Maulana.
"Ada anak SMA waktu itu bertanya tentang puisi platonis. Saya sudah kagum, anak SMA sudah luar biasa menanyakan masalah itu. Padahal sedang dibahas oleh senior perpuisian nasional. Dia itu ternyata Soni," ungkapnya.
Godi baru mengetahui anak SMA tersebut adalah Soni ketika ia memperkenalkan diri kepada kang Godi sewaktu kuliah di ASTI Bandung jurusan teater.
"Saya kenal dengan Soni waktu itu dia mengaku anak SMA yang tanya soal puisi Platonis," jelasnya.
Menurut Godi, almarhum Soni sangat konsen terhadap puisi. Bahkan Soni bisa intens membahas soal puisi hingga berjam-jam. Ketika pembicaraan masuk pada tema lain, Soni tidak pernah ikut bicara.
"Saya memprediksi waktu itu, Soni akan jadi penyair besar karena konsentrasinya terhadap puisi. Jadi waktu tingkat 1, saya selalu ajak dia rumah, saya semangati dia," katanya.
Akhirnya, Soni pun berhasil di dunia puisi dengan menjadi penyair muda Jabar yang diundang untuk membaca puisi di acara besar di TIM Jakarta.
"Bangga ada anak muda yang intens baca puisi. Waktu itu saya seniornya, lebih tua. Tentunya sekarang sangat kehilangan," pungkasnya.
(mso/mso)